Jonan: Pelayanan Kurang Memadai, Pemudik Enggan Naik Bus

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 17:52 WIB
Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus pada lebaran tahun ini mecanpai 4,69 juta orang, turun 10,2 persen dibandingkan dengan musim mudik tahun lalu.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kanan) didampingi Dirut Karoseri Laksana Iwan Arman (kiri) memeriksa fasilitas bus rapid transit (BRT) saat meninjau kesiapan perusahaan perakitan bus yang akan mengerjakan program pengadaan 1.000 unit bus BRT di Ungaran, Kab. Semarang, Jateng, Rabu (22/7). (Antara Foto/R. Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus  pada musim mudik tahun ini mencapai 4,69 juta orang, turun 10,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 5,23 juta orang.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menilai faktor pelayanan dan sarana infrastruktur pendukung yang belum maskimal menjadi alasan banyak pemudik yang beralih tumpangan dari transportasi darat ke kendaraan pribadi.

“Mungkin dari angkutan bus itu, sebagian penumpangnya pindah ke kendaraan roda empat pribadi. Yang kedua, kalau dari laporan yang kami terima, angkutan sepeda motornya itu naik 48 persen,“ tutur Jonan di kantornya, Selasa (28/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonan menyadari pelayanan angkutan bus dan infrastruktur pendukungnya, seperti terminal masih perlu ditingkatkan. Bahkan, Jonan pernah menemukan bus angkutan jarak jauh yang tidak dilengkapi alat pengukur kecepatan (speedometer). Hal ini merupakan hasil penelusuran Jonan memantau kualitas sejumlah terminal.  

"Saya sendiri beberapa kali keliling ke terminal bus, mengambil sampling, mulai dari (Terminal) Purabaya  di Surabaya, (Terminal) Terboyo di Semarang, juga (Terminal) Kampung Rambutan, Pulogadung dan Kalideres di Jakarta. Itu kalau saya lihat terminal busnya ini memang sudah ketinggalan," ujarnya Jonan.

‎Untuk itu, Jonan memerintahkan para pengelola terminal untuk mengadopsi sistem pelayanan yang sudah baik di stasiun kereta api.

"‎Begini saja, kita bikin terminal bus itu paling kurang sama dengan stasiun kereta api. Sudah titik, begitu saja. Kalau begitu mestinya bisa membaik‎," ujarnya.

Selain upaya perbaikan pelayanan terminal, Kemenhub juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar modal transportasi umum darat kembali dilirik oleh masyarakat.

“Saya akan duduk bersama dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) dan juga para pemangku kepentingan maupun Bupati dan Walikota terkait terminal, kemudian  Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan juga mungkin Korlantas (Korps Lalu Lintas) untuk membicarakan supaya angkutan bus ini juga kembali diminati oleh masyarakat," katanya.

Selama H-7 hingga H+7 lebaran tahun ini, Kemenhub mencatat jumlah penumpang pengguna transportasi umum turun 1, 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 17,7 juta penumpang menjadi 17,45 juta penumpang.

Sebaliknya, jumlah kendaraan mobil pribadi yang dijadikan angkutan mudik pada masa lebaran  tahun ini naik 4,11 persen, dari 2,27 juta unit pada musim mudik 2014 menjadi 2,37 juta unit.

Demikian pula dengan jumlah penggunaan sepeda motor, yakni mencapai  3,75 juta unit atau meningkat sebesar 48,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER