Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus pada musim mudik tahun ini mencapai 4,69 juta orang, turun 10,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 5,23 juta orang.
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menilai faktor pelayanan dan sarana infrastruktur pendukung yang belum maskimal menjadi alasan banyak pemudik yang beralih tumpangan dari transportasi darat ke kendaraan pribadi.
“Mungkin dari angkutan bus itu, sebagian penumpangnya pindah ke kendaraan roda empat pribadi. Yang kedua, kalau dari laporan yang kami terima, angkutan sepeda motornya itu naik 48 persen,“ tutur Jonan di kantornya, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan menyadari pelayanan angkutan bus dan infrastruktur pendukungnya, seperti terminal masih perlu ditingkatkan. Bahkan, Jonan pernah menemukan bus angkutan jarak jauh yang tidak dilengkapi alat pengukur kecepatan (speedometer). Hal ini merupakan hasil penelusuran Jonan memantau kualitas sejumlah terminal.
"Saya sendiri beberapa kali keliling ke terminal bus, mengambil sampling, mulai dari (Terminal) Purabaya di Surabaya, (Terminal) Terboyo di Semarang, juga (Terminal) Kampung Rambutan, Pulogadung dan Kalideres di Jakarta. Itu kalau saya lihat terminal busnya ini memang sudah ketinggalan," ujarnya Jonan.
Untuk itu, Jonan memerintahkan para pengelola terminal untuk mengadopsi sistem pelayanan yang sudah baik di stasiun kereta api.
"Begini saja, kita bikin terminal bus itu paling kurang sama dengan stasiun kereta api. Sudah titik, begitu saja. Kalau begitu mestinya bisa membaik," ujarnya.
Selain upaya perbaikan pelayanan terminal, Kemenhub juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar modal transportasi umum darat kembali dilirik oleh masyarakat.
“Saya akan duduk bersama dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) dan juga para pemangku kepentingan maupun Bupati dan Walikota terkait terminal, kemudian Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan juga mungkin Korlantas (Korps Lalu Lintas) untuk membicarakan supaya angkutan bus ini juga kembali diminati oleh masyarakat," katanya.
Selama H-7 hingga H+7 lebaran tahun ini, Kemenhub mencatat jumlah penumpang pengguna transportasi umum turun 1, 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 17,7 juta penumpang menjadi 17,45 juta penumpang.
Sebaliknya, jumlah kendaraan mobil pribadi yang dijadikan angkutan mudik pada masa lebaran tahun ini naik 4,11 persen, dari 2,27 juta unit pada musim mudik 2014 menjadi 2,37 juta unit.
Demikian pula dengan jumlah penggunaan sepeda motor, yakni mencapai 3,75 juta unit atau meningkat sebesar 48,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
(ags)