Gara-Gara Rupiah, AirAsia Kurangi Penerbangan Domestik

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 15:10 WIB
PT Indonesia AirAsia akan mengurangi rute maupun frekuensi penerbangan domestik guna memperkuat bisnis penerbangan internasional dan melakukan lindung nilai.
Presiden Direktur Indonesia AirAsia X Dendy Kurniawan (kelima dari kiri) dan Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko (keenam dari kanan) bersama jajaran direksi dalam acara halal bihalal perseroan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (30/7). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia AirAsia akan mengurangi rute maupun frekuensi penerbangan domestik guna memperkuat bisnis penerbangan internasional. Langkah ini juga merupakan upaya perseroan melakukan lindung nilai di tengah depresiasi rupiah yang semakin dalam.

Presiden Direktur AirAsia, Sunu Widyatmoko mengungkapkan saat ini komposisi penerbangan maskapainya adalah 35 persen melayani penerbangan domestik dan 65 persen merupakan penerbangan internasional.

“35 persen (layanan penerbangan domestik) itu akan kita turunkan, nanti jadi 30 persen, lebih dikit lah,” tutur Sunu saat ditemui usai menghadiri acara halal-bihalal perseroan di Jakarta, Kamis (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecenderungan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat disebut Sunu sebagai alasan pertama. Dengan memperbanyak rute penerbangan internasional, kata Sunu, membuka kesempatan perseroan untuk melakukan lindung nilai mata uang alami (natural hedge) untuk kegiatan operasionalnya.

“Dalam kondisi (pelemahan rupiah) seperti ini saya harus mendapatkan mata uang asing lebih banyak. Memang mata uang asing relatif lebih tahan terhadap dolar dari pada rupiah,” kata Sunu.

Selain itu, Sunu mengakui bahwa kondisi pasar penerbangan domestik saat ini tengah lesu. Apalagi, lanjutnya, pemerintah juga telah memberlakukan aturan tarif batas bawah bagi tiket domestik guna menghindari perang tarif sehingga berpengaruh negatif terhadap permintaan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah penumpang rute domestik Air Asia pada paruh pertama tahun ini sebesar 1,16 juta penumpang, turun 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun.

“Kami juga harus melihat realita dari market domestik. Market domestik kecenderungannya melemah karena masalah ekonomi, kemudian pasar domestik juga kecenderungannya over supply karena banyak pemain,” ujar Sunu.

Selain itu, lanjut Sunu, AirAsia ingin mendukung program pemerintah yang ingin meningkatkan jumlah turis asing melalui program bebas visa. Hal itu dinilainya sebagai peluang untuk memperluas pasar.

“Kami ingin men-support program itu. Karena pesawat terbang terbatas, untuk menambah penerbangan internasional, kami harus mengurangi rute-rute domestik,” ujarnya.

Alasan berikutnya, Sunu mengatakan pihaknya ingin memanfaatkan jaringan internasional milik Group AirAsia yang luas. “Network kita di luar kan sangat kuat. Itu yang ingin kita kapitalisasi,tuturnya.

Sayangnya, Sunu enggan menyebutan rute penerbangan domestik mana yang akan ditutup atau dikurangi frekuensi penerbangannya. Namun, perseroan telah menunjukkan keseriusannya untuk menambah rute penerbangan internasional dengan membuka rute Surabaya-Bangkok beberapa waktu lalu dan berencana untuk membuka rute Padang-Singapura. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER