Jakarta, CNN Indonesia -- Sofyan Djalil mengingatkan penggantinya, Darmin Nasution, tiga "pekerjaan rumah" yang harus segera diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Ketiga prioritas jangka pendek tersebut adalah penerbitan instruksi presiden mengenai percepatan pembangunan proyek strategis nasional, percepatan pencarian konsultan kereta cepat, serta penerbitan peraturan presiden terkait pembangunan Light Rail Transit (LRT).
"Semua sudah menunggu di meja Bapak (Darmin) untuk ditandatangani," ujar Sofyan dalam sambutannya di acara serah terima jabatan Menko Perekonomian di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sofyan, instruksi presiden tentang percepatan pembangunan nantinya akan berbentuk beleid yang memberikan kepastian hukum bagi pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan dan menjalankan proyek-proyek infrastruktur.
Pasalnya, lanjut Sofyan, selama ini banyak pejabat pemerintah yang takut jika keputusan yang diambilnya akan berujung pada tindakan yang merugikan negara karena dianggap bentrok dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Padahal sebenarnya yang dilakukan birokrat tersebut menyangkut administrasi. Sehingga dalam aturannya nanti menekankan aparat hukum tidak boleh mengambil tindakan pidana sebelum diselesaikan oleh aparat pengawas internal pemerintah," jelasnya.
"Harusnya (Instruksi Presiden) besok (13/8) final. Tapi kan pak Darmin akan buat prioritas," ujar Sofyan Djalil yang digeser menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu.
Menerima titipan pendahulunya itu, Darmin mengaku merasa terhormat. Darmin mengatakan dirinya akan konsisten menjalankan warisan kebijakan yang harus ia tandatangani.
"Saya sampaikan terima kasih sebesar besarnya atas apa yang diwariskan ke saya adalah sesuatu yang baik dan punya standar," ujar Darmin.
(ags)