70 Tahun Merdeka, Indonesia Semakin Terjerat Belenggu Utang

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 08:38 WIB
Selama 70 tahun merdeka, Indonesia belum terbebas dari jeratan utang yang semakin menggunung. Pada tahun ini total utang pemerintah mencapai Rp2.864 triliun.
Warga duduk di bawah bendera merah putih raksasa pada acara Syukuran Rakyat Salam 3 Jari di Monas, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Total utang pemerintah pusat berdasarkan statistik Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mencapai 2.864 triliun pada penghujung tahun ini.

Sekitar 76 persen dari total utang atau sebesar Rp 2.171 triliun, berasal dari lelang surat berharga negara atau obligasi di pasar uang. Sementara sisanya sebesar Rp 693 triliun atau sekitar 24 persen bersumber dari pinjaman dari kreditur domestik maupun asing.

Total utang tersebut merupakan akumulasi dari upaya pemerintah mencari pembiayaan pembangunan sejak negeri ini merdeka 70 tahun lalu.  Hampir semua rezim yang berkuasa punya andil terhadap pembengkakan utang Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir setiap tahun utang Indonesia membengkak, di mana dalam lima tahun terakhir rata-rata bertambah lebih dari Rp 230 triliun.

Dikutip dari situs resmi DJPPR pada Senin (17/8), komposisi penerbitan obligasi negara dari hari ke hari semakin mendominasi dan menggerus porsi utang pinjaman.

Sebagai catatan, pada 2010 porsi pinjaman itu sebesar 37 persen, sedangkan lelang obligasi negara mencapai 63 persen. Angka pinjaman terus menyusut, sebaliknya penarikan pembiayaan dari pasar obligasi terus meningkat.

Berdasarkan perhitungan DJPPR per 30 Juni 2015, utang jatuh tempo pemerintah pada tahun ini sebesar Rp 102 triliun, di mana 67 persen (Rp 68 triliun) merupakan jatuh tempo obligasi negara dan 33 persen (Rp34 triliun) merupakan pinjaman yang masuk jadwal pembayaran.

Kementerian Keuangan melalui DJPPR, bahkan telah membuat simulasi utang jatuh tempo Indonesia hingga tahun 2054 atau sampai 39 tahun ke depan.

Ledakan terbesar bom utang Indonesia diprediksi akan terjadi dalam sembilan tahunmendatang atau pada 2024, di mana nilai utang yang harus dibayar pemerintah pada saat itu akan mencapai Rp 240 triliun.

Pada tahun depan (2016) dan 2019 nilai utang jatuh tempo pemerintah Indonesia juga tergolong signifikan, yakni diperkirakan masing-masing mencapai Rp 207 triliun dan 219 triliun. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER