DPR Sebut Ada Konflik Kepentingan dalam Setiap Kebijakan BI

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2015 19:04 WIB
"Setiap rupiah jatuh, keuntungan BI pasti naik," ujar Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mukhamad Misbakhun mengamini perlunya Badan Periksa Keuangan (BPK) mengaudit kebijakan operasi moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Politisi Partai Golkar itu menyatakan bakal meminta BPK turun untuk mengaudit karena tugas utama bank sentral adalah mengelola valuta asing yang menjadi cadangan devisa. Dana itu disebut Misbakhun selama ini telah digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional BI.

"Saya melihat kuatnya konflik kepentingan BI dalam menjalankan operasi moneter. BI terkesan setengah hati dalam mengamankan target nilai tukar sesuai amanat Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Misbakhun saat ditemui di Gedung DPR, Senin (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Misbakhun, BI punya tugas menjaga stabilitas dunia perbankan dan itu telah menjadi bagian dari tugas moneter termasuk inflasi. Di sisi lain, ia menyebut BI selalu mendulang keuntungan di balik setiap kebijakan yang dibuatnya. Salah satunya diperoleh dari permainan valas.

Dalam menjaga operasi pasar, kata Misbakhun, BI tidak bisa tidak harus mendapatkan untung yang nantinya dipakai untuk membiayai operasional BI.

"Sekarang siapa yang bisa mengontrol permainan BI. Bulan ini saja saya dapat informasi BI sudah menggunakan uang untuk intervensi pasar sebanyak US$ 2 miliar. Itu hampir Rp 26 triliun. Setelah dilakukan seharusnya paling tidak rupiah tidak melemah," kata dia.

Misbakhun mencatat pada 2014 BI telah menjadi pembayar pajak dari keuntungan bernilai masif. Total pajak yang dibayarkan BI ketika itu, katanya mencapai sekitar Rp 12 triliun.

"Nah ini yang perlu diaudit. Proses mereka dalam kebijakan moneter itu betul atau tidak. Yang menjadi pertanyaan kepentingan adalah, setiap rupiah jatuh, keuntungan BI pasti naik," ujar Misbakhun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER