SKK Migas Kibarkan Bendera Putih Capai Target Lifting Minyak

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 10:12 WIB
"Outlook terakhir, lifting diperkirakan hanya 812 ribu barel per hari. Jadi kita sudah tahu tidak akan tercapai," ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/7). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan realisasi lifting minyak tahun ini hanya mencapai angka 812 ribu barel per hari (bph). Prognosa tersebut masih di bawah target lifting yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 pada angka 825 ribu bph.

"Ini gini, targetnya kan 825 ribu sementara outlook diperkirakan itu cuma 812 ribu bph. Jadi kita sudah tahu tidak akan tercapai," kata Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu petang (26/8).

Amien mengungkapkan, tak tercapainya target lifting tahun ini tak lepas dari adanya sejumlah masalah yang terjadi di beberapa lapangan minyak. Faktor yang juga menjadi alasan tak tercapainya target lifting ialah molornya optimasi produksi dari lapangan Banyu Urip yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak. Tapi yang paling signifikan itu karena kemarin di Banyu Urip ada masalah," terang Amien.

Mundur Sebulan

Asal tahu saja, menyusul adanya insiden perusakan kantor dan bocornya pipa Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) yang lokasinya berdekatan dengan fasilitas pipa minyak Banyu Urip, menyebabkan EMCL beberapa kali menghentikan kegiatan produksinya (unplanned shutdown).

Tak ayal, Amien mengatakan upaya optimasi dari lapangan yang ditaksir mampu menghasilkan minyak sebanyak 205 ribu bph itu pun turut molor dari waktu yang dijadwalkan dari Oktober ke akhir November 2015.

"Makanya saya berharap tidak ada masalah lagi. Kalau ada masalah lagi kan repot," kata Amien.

Di kesempatan berbeda Vice President for Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan perusahaannya akan terus mengoptimalkan produksi lapangan Banyu Urip lantaran wilayah kerja tersebut menjadi tumpuan dalam mengejar target lifting yang dipatok di APBNP 2015.

"Sekarang sudah diatas 80 ribu bph lagi. Mudah-mudahan tetap mencapai target walaupun kemarin-kemarin ada masalah," kata Erwin beberapa waktu lalu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER