BI: Harga Beras dan Ayam Dongkrak Inflasi Agustus 0,3 Persen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 15:45 WIB
Komoditas yang memberikan tekanan pada inflasi adalah ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan deflasi disumbang angkutan antar daerah dan bawang merah.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat menghadiri peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI), Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memprediksi tingkat inflasi Agustus 2015 ada di level 0,3 persen atau terendah untuk rata-rata lima tahun terakhir di periode yang sama. Angka itu lebih rendah dari Agustus 2014 yang mencapai 0,47 persen dan inflasi bulan lalu yang mencapai 0,93 persen.

“Inflasi di survei Minggu keempat kami itu ada di kisaran 0,3 persen,“ tutur Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (28/8).

Apabila hasil survey yang dilakukan BI terbukti benar, maka level inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) Agustus 2015 diperkirakan mencapai 7,08 persen. Atau lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2015 (yoy) yang berada di angka 7,26 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi kalau dari 7,26 persen di bulan yang lalu terus turun menjadi 7,08 persen itu adalah satu pencapaian yang baik dan kita harapkan akan terus mengarah ke di bawah 4,5 persen di akhir 2015,” kata Agus.

Tekanan Ayam

Diungkapkan Agus, komoditas yang memberikan tekanan pada inflasi adalah ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan deflasi terjadi pada jasa pengangkutan antar daerah dan bawang merah.

“Jadi tentu nanti kita akan melihat bahwa pemerintah akan memberikan perhatian kepada harga daging ayam, telur ayam, maupun beras, dan harga daging sapi,” ujarnya.

Menurut Agus, laju inflasi yang rendah merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi yang penting. “Jadi kita sambut baik kalau seandainya inflasi bisa 0,3 persen,” kata Agus. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER