BPS Catat Peningkatan Inflasi Beras Sepanjang Agustus

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 10:51 WIB
Sebagai informasi, kenaikan harga beras kadang menjadi salah satu komoditas yang memiliki kontribusi terbesar dalam penghitungan inflasi bulanan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin usai memaparkan realisasi inflasi Juni 2015 di kantornya, Rabu (1/7). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat potensi kenaikan harga (inflasi) beras sepanjang Agustus 2015 di kisaran 1 hingga 1,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspektasi angka inflasi beras bulanan (month-to-month) tersebut lebih tinggi dibanding Juli lalu yang bersender di angka 0,68 persen.

Kepala BPS Suryamin juga memprediksi bahwa kenaikan harga beras tetap akan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi bulanan di bulan Agustus. Kendati demikian, ia mengatakan bahwa inflasi total secara bulanan bisa ditekan karena ditemukan deflasi pada tujuh dari 22 komoditas yang telah dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK)nya.

"Beras memang naiknya tidak sampai di kisaran 3 persen, tapi tetap saja itu memberikan share ke angka inflasi bulanan secara total. Tapi nanti inflasi itu akan terdorong ke bawah setelah kami menemukan tujuh komoditas yang mengalami deflasi," ujar Suryamin ketika ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis malam (27/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan bahwa kenaikan harga beras kali ini tidak masuk dalam kategori mengkhawatirkan mengingat rata-rata inflasi komoditas telah dihitung berada di bawah 2 persen. Namun, ia mengatakan bahwa penghitungan IHK per komoditas ini belum selesai karena masih ada barang atau jasa yang belum dipantau.

"Selain itu, kami juga baru melakukan pemantauan di enam kota besar, sedangkan kota yang kami observasi IHK-nya ada 82 kota. Jadi semua angkanya masih bisa berubah, tapi kami harap angkanya tetap stabil hingga akhir bulan," jelas Suryamin.

Signifikan

Sebagai informasi, kenaikan harga beras kadang menjadi salah satu komoditas yang memiliki kontribusi terbesar dalam penghitungan inflasi bulanan sepanjang tahun 2015. Contohnya pada bulan Maret 2015, terdapat kenaikan harga beras sebesar 2,24 persen dan merupakan kontribusi terbesar ketiga penyumbang inflasi bulanan dengan porsi sebesar 0,09 persen.

Namun ada kalanya harga beras juga berhasil menghambat laju inflasi bulanan pada tahun ini. Contohnya pada bulan April 2015, terjadi deflasi harga beras sebesar 4,82 persen dan memiliki bobot 0,82 persen pada perhitungan inflasi secara total yang disebabkan oleh meningkatnya pasokan beras secara nasional. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER