Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan harga sejumlah bahan makanan turut andil dalam mendorong inflasi sepanjang Agustus 2015. Badan Pusat Statitik (BPS) mencatat ada beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan sejak awal bulan lalu.
Kepala BPS Suryamin menyebut ada 14 jenis barang dan jasa yang turut menyumbang inflasi bulan Agustus menjadi 0,39 persen. Melonjaknya harga daging ayam ras sebesar 6,08 persen turut menyumbang 0,08 persen terhadap angka inflasi nasional.
"Langkanya pasokan daging ayam di pasar menjadi penyebab harga daging ayam ras melonjak di 61 kota indeks harga konsumen (IHK) dimana kenaikan tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dan Ternate," ujar Suryamin dalam konferensi pers di kantor BPS Pusat, Selasa (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan harga beras juga terjadi secara signifikan. Meski tidak banyak, BPS mencatat ada kenaikan harga beras sebesar 1,6 persen di 65 kota IHK sehingga turut menyumbang angka inflasi nasional sebesar 0,6 persen.
Suryamin juga mengatakan akibat gagal panen di sejumlah daerah dan pasokannya berkurang, harga cabe rawit juga mengalami lonjakan sebesar 24,01 persen. Kenaikan terjadi di 75 kota IHK dengan daerah yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Merauke dan Probolinggo.
Sempat membuat masyarakat panik akibat menghilangnya pasokan, harga daging sapi juga tercatat mengalami kenaikan harga sebanyak 1,27 persen di 44 kota IHK dengan daerah yang mengalami kenikan harga tertinggi yaitu Pematang Siantar.
Pasokan telur ayam ras yang berkurang di 55 kota IHK juga membuat harga makanan sumber omega 3 itu turut melonjak sebanyak 4,27 persen. Kenaikan harga paling tinggi terjadi di kota Kediri dan Semarang.
Bahan makanan jenis mie juga turut mengalami kenaikan harga sebanyak 1,39 persen di 23 kota IHK. Suryamin menduga bahan baku mie yang terbuat dari gandum impor menjadi faktor penebab naiknya harga mie.
"Karena bahan baku mie adalah gandum impor, dan nilai tukar dolarnya meningkat sehingga terjadi kenaikan pada mie," ujarnya.
Uang SekolahTak hanya bahan makanan, biaya kelompok jasa juga meningkat selama bulan Agustus. Khususnya biaya pendidikan.
"Bulan Agustus adalah masa tahun ajaran baru bagi pelajar, jadi banyak orang tua yang melakukan pembayaran uang sekolah. Ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan biaya pendidikannya," ujar Suryamin.
Di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terjadi kenaikan biaya pendidikan masing-masing 4,75 persen dan 54 persen. Sementara di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi terjadi kenaikan biaya masing-masing 4,11 persen dan 0,57 persen.
Selain kenaikan biaya jasa pendidikan, kenaikan biaya juga terjadi pada tarif listrik dan jalan tol. Selama Agustus tarif listrik mengalami kenaikan biaya sebesar 0,25 persen akibat penerapan aturan pemerintah.
"Lalu akibat dampak normalisasi tarif tol usai diskon Idul Fitri juga membuat 13 kota IHK mengalami kenaikan tarif tol pada bulan Agustus," ujar Suryamin.
(gen)