Pemerintah Jamin Kuota BBM Bersubsidi 2015 Tak Akan Jebol

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 10:50 WIB
Sampai 31 Desember 2015 nanti realisasi konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan hanya akan menyentuh angka 16,73 juta KL dari kuota 17,9 juta KL.
Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Wiratmaja (kedua kanan) bersama Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kanan). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memastikan realisasi konsumsi volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu minyak tanah dan solar tidak akan melebihi kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mencatat sampai 29 Agustus 2015, volume BBM bersubsidi yang sudah terjual ke masyarakat sebanyak 9,58 juta kiloliter (KL).

“Sementara kuota ditetapkan sebesar 17,9 juta KL,” ujar Wiratmaja, Selasa petang (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Realisasi konsumsi BBM bersubsidi tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 0,49 juta KL dan solar sebesar 9,09 juta KL.

Menurut perhitungan yang dilakukan timnya, Wiratmaja menyebut sampai 31 Desember 2015 nanti realisasi konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan hanya akan menyentuh angka 16,73 juta KL. Lebih rendah dari kuota yang ditetapkan sebesar 17,9 juta KL.

"Penurunan konsumsi solar sebesar 0,23 juta KL dari hasil pengurangan konsumsi kapal nelayan di atas 30 GT," tambah Wiratmaja.

Sementara untuk minyak tanah, penurunan konsumsi diperkirakan sebesar 20 persen dibandingkan 2014 akibat program konversi minyak tanah ke elpiji yang sepanjang 2015 ini akan dilakukan dalam bentuk menyebar 1,128 juta paket perdana ke masyarakat yang belum tersentuh elpiji.

Samai 2013

Menurut Guru Besar ITB tersebut, konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat sejak 2010 selalu melampaui kuota, kecuali pada 2013. Ia mencontohkan, pada 2014 jumlah BBM bersubsidi yang diserap masyarakat mencapai 46,8 juta KL, melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 46 juta KL. Sedangkan realisasi 2012 sebesar 45,2 juta KL, melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 40 juta KL.

Sementara realisasi volume BBM bersubsidi 2013 yang berada di bawah kuota karena adanya kenaikan harga BBM bersubsidi pada 22 Juni 2013. Sementara itu sejak awal 2015, bahan bakar jenis premium tidak lagi disubsidi yang sedikit banyak menekan penjualannya di masyarakat. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER