Jakarta, CNN Indonesia --
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyatakan bakal mengalokasikan dana cadangan minyak atau yang dikenal dengan petroleum fund mulai tahun depan.
Meski begitu, Sudirman bilang jajarannya masih akan lebih dulu meramu sejumlah payung hukum yang akan menjadi landasan konsep ini.
"Ide petroleum fund itu mungkin akan dimasukan kedalam UU (Revisi Undang-Undang Migas) supaya landasan hukumnya kuat. Tentu pembicaraan detilnya masih perlu waktu," jelas Sudirman di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (14/8).
Sudirman mengungkapkan, adanya konsep mengenai
petroleum fund digulirkan untuk menyiasati sejumlah problematika di sektor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia.
Satu diantaranya ialah menutupi selisih rugi penjualan bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat, seiring dengan kebijakan penetapan harga jualnya yang bakal dilakukan secara periodik di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, mantan bos divisi pengadaan minyak Pertamina atau
Integrated Supply Chain (ISC) ini masih enggan memberikan penjelasan secara gamblang ihwal konsep
petroleum fund berikut asal anggarannya.
"Sekarang kita bicara idenya dulu, konsepnya dulu, sistemnya ditata baru ngomong angkanya. Selain itu kita juga belum sampai kepada besaran dana hilir dan hulunya," cetusnya.
Sudirman mengungkapkan, jika tak ada halangan pengalokasiaan Petroleum Fund sendiri akan diimplementasikan mulai 2016. Di mana skema pendanaan bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, atau melalui pengenaan pajak yang menjadi kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
(dim/gen)