Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi analis masih akan melemah pada hari ini, Kamis (3/9) meski aksi jual mulai mereda. Indeks diprediksi diperdagangkan pada kisaran 4290-4420.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Securites, menjelaskan bursa saham di Asia bergerak campuran menahan pelemahan setelah bank sentral China (PBoC) memberikan sinyal akan menyediakan dana untuk bank-bank negara guna membeli obligasi. Sementara itu, pelemahan bursa Wallstreet turut menjadi salah satu faktor pergerakan yang relatif sepi pada perdagangan hari kemarin, Rabu (2/9).
Sementara bursa saham Eropa dibuka melemah semalam menjelang rilis tingkat pengangguran di Amerika Serikat. Penurunan harga minyak yang berlanjut juga disinyalir menjadi salah satu faktor yang melemahkan bursa saham Eropa. Harga minyak mentah WTI tercatat kembali merosot ke level US$ 44,62 per barel setelah jatuh 7,7 persen pada hari selasa lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sentimen selanjutnya akan diramaikan oleh data kinerja sektor jasa dan hasil pertemuan ECB (Bank Sentral Eropa) menganai kebijakan-kebijakan moneter," jelasnya melalui riset harian, Rabu (2/9) malam.
Apabila mengacu pada analisa teknikal, Lanjar mengatakan kejenuhan tampak di area beli sehingga tekanan jual memberikan signal menguat. "Diprediksikan IHSG masih akan bergerak cenderung melemah terbatas dengan range pergerakan 4290-442," jelasnya.
Adapun saham-saham yang disarankan untuk diperhatikan antara lain APLN, PGAS, WSTK, BMTR, CTRS, KIJA, dan MAPI.
Sementara itu, Analis NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang
support 4345-4385 dan resisten 4412-4428. Meski kecenderungannya masih akan mengalami pelemahan, namun Reza melihat pelemahannya tidak terlalu dalam.
"Masih adanya dorongan beli membuat laju IHSG tidak terlalu dalam penurunannya. Namun demikian, laju IHSG dengan posisi saat ini sedang menunggu konfirmasi selanjutnya, terutama dari sentimen yang ada. Apabila konfirmasi dari sentimen memberikan imbas negatif, maka laju IHSG pun berpeluang akan kembali mengalami pelemahan.
Untuk itu, Reza menyarankan agar investor tetap mewaspadai laju bursa saham global dan sentimen yang ada, terutama sentimen dari rilis makroekonomi luar negeri yang dapat berimbas pada laju IHSG.
(ags)