Suku Bunga Turun di China, IHSG Berpeluang Naik

Agust Supriadi & Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 08:03 WIB
IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4170 dan resisten di 4300.
Bursa Efek Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas, menyusul kebijakan bank sentral China (PBoC) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.

David Sutyanto, Analis First Asia Capital menuturkan IHSG berhasil berbalik positif (rebound) pada perdagangan kemarin, Selasa (25/8) setelah sempat koreksi tajam sepanjang lima sesi perdagangan sebelumnya. IHSG menguat 64,772 poin atau 1,56 persen di 4228,5.

"Technical rebound IHSG kemarin ditopang rebound pasar saham Asia, kecuali China dan sentimen buyback sejumlah saham emiten BUMN yang sudah terkoreksi tajam sepekan terakhir," jelas David melalui keterangan tertulis, Rabu (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, rebound pasar kemarin terutama ditopang oleh aksi beli balik (buyback) saham-saham perbankan, konsumsi, semen, dan pertambangan. Namun, rebound dinilainya masih terbatas karena asing masih keluar dari aset berisiko.

Berdasarkan data perdagangan kemarin, nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 697,29 miliar di tengah nilai transaksi di pasar reguler yang meningkat mencapai Rp 5,37 triliun.

Untuk bursa global , First Asia Capital mencatat pergerakan campuran pada perdagngan Selasa (25/8) waktu setempat. Indeks Eurostoxx di zona Euro naik 4,71 persen ke level 3218,01.

Sementara di Wall Street, indeks Dows Jones Industrial Averange (DJIA) dan S&P 500 bergerak fluktuatif dan ditutup melemah  menyusul masih tingginya kekhawatiran pasar atas perekonomian China.

Sedangkan untuk harga minyak mentah tercatat berhasil rebound 3,27 persen di level US$ 39,49 per barel.  

"Bervariasinya penutupan bursa global tadi malam terutama ditopang kenaikan kembali harga minyak dan sentimen positif dari kebijakan PBoC yang kembali memangkas tingkat bunganya sebesar 25 basis poin untuk kelima kalinya sejak November lalu," jelas David.  

Langkah stimulus lanjutan PBoC tersebut, kata David, untuk mendorong pertumbuhan negara tersebut yang tengah menghadapi perlambatan. Namun, langkah ini belum mampu memberikan keyakinan perekonomian China akan membaik sehingga pasar saham Wall Street kembali tertekan di akhir sesi.

"Menyusul bervariasinya pergerakan di pasar global, perdagangan saham hari ini masih berpeluang menguat namun diperkirakan terbatas," tuturnya.

Menurutnya, langkah PBoC menurunkan bunga tak hanya akan berdampak positif bagi pemulihan ekonomi China, tetapi juga bagi Indonesia. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4170 dan resisten di 4300.  (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER