Jakarta, CNN Indonesia -- Kebutuhan pendanaan swasta yang besar untuk menggarap proyek infrastruktur pemerintah, mengharuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kegiatan pemasaran investasi di setiap kunjungan kenegaraan yang dilakukannya. Seperti halnya yang dilakukan saat mengikuti Indonesia - Saudi Arabia Business and Investment Forum di Jeddah, Arab Saudi, 12 September 2015.
"Indonesia saat ini berkonsentarsi pada pembangunan infrastruktur. Kami berharap bisa meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan dengan Arab Saudi,” ujar Jokowi dikutip dari keterangan pers, Minggu (13/9).
Dalam pertemuan yang dihadiri para pengusaha kedua negara yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri, mantan Walikota Solo itu menjelaskan bahwa Indonesia berencana membangun pelabuhan, bandara, jalan tol, jalan antar provinsi, bendungan dan pembangkit listrik 35 ribu MW, serta pengembangan transportasi massal di 23 kota besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu anggaran belanja negara kami tidak cukup untuk membangun ini semua. Karena itu kami mengundang investor, terutama dari saudara kami, Arab Saudi," ucapnya.
Sebelum mengikuti forum tersebut, Jokowi telah bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz untuk membuat kesepakatan peningkatan kerjasama di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan. Kesepakatan antar kepala negara itu nantinya akan ditindaklanjuti oleh para menteri teknis dari kedua pemerintahan.
Presiden menggarisbawahi bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 250 juta jiwa dan memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang potensial untuk penanaman modal.
(gen)