Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan kementerian dan lembaga untuk lebih cerdas lagi dalam menghabiskan anggaran yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Menurut JK, di tengah kondisi ekonomi yang melemah ada banyak pemasok yang memangkas harga jual produknya dan bisa dimanfaatkan instansi pemerintah.
"Ini lebih penting lagi apabila kita melihat keadaan seperti sekarang, ekonomi menurun, waktunyalah kita membangun cepat," kata JK di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Jakarta, Jum'at (4/9).
JK mengatakan dengan kondisi harga rendah maka pemerintah mampu mengeluarkan biaya sama namun dengan jumlah pembangunan yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan dana yang ada, Anda bisa membangun jembatan 50 persen lebih panjang sekarang ini dibanding dua tahun lalu. Karena harga baja tadinya US$ 1.000 per ton, sekarang hanya US$ 360 per ton. Jadi bahan pokoknya dua kali lipat lebih murah. Saya yakin Anda bisa membangun jalan lebih panjang dibanding dulu, karena harga aspal turun akibat harga minyak turun," kata JK.
Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu meminta pembangunan yang dilakukan setiap instansi pemerintah memiliki standardisasi. Hal ini diyakini JK akan berdampak pada penghematan anggaran.
JK optimistis jika anggaran akan menurun hingga 10 persen pada 2016, hal ini didukung pula dengan penurunan di sektor pajak.
"Tapi kita tetap menjaga, walaupun turun 10 persen tapi hasilnya akan lebih banyak, jika cara-cara tadi dijalankan. Jumlah fisik proyek tidak akan turun, asal tendernya bagus, tender tidak perlu mati-matian, fair-fair saja, karena bisa bahaya kualitas juga," kata JK.
(gen)