IHSG Merah Sendiri Saat Bursa Asia Menghijau

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 17:32 WIB
Hari ini investor membukukan transaksi sebesar Rp 3,36 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,56 triliun dan transaksi negosiasi Rp 806,44 miliar.
Hari ini investor membukukan transaksi sebesar Rp 3,36 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,56 triliun dan transaksi negosiasi Rp 806,44 miliar. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi setelah memerah sepanjang hari. Indeks turun sebesar 43 poin (0,98 persen) ke level 4.347 setelah bergerak di antara 4.334-4.376 pada Selasa (15/9).

Dalam perdagangan hari ini, Mandiri Sekuritas mencatat sebanyak 92 saham naik, 171 saham turun, 73 saham tidak bergerak, dan 218 saham tidak ditransaksikan.

Hari ini investor membukukan transaksi sebesar Rp 3,36 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,56 triliun dan transaksi negosiasi Rp 806,44 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 149,98 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor agribisnis yang turun 1,95 persen dan sektor infrastruktur yang turun 1,55 persen.

Saham di sektor agribisnis yang paling terkoreksi adalah PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP, Rp 725) yang turun 6,45 persen dan PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA, Rp 234) yang turun 5,65 persen.

Di sektor infrastruktur, saham yang paling melemah adalah PT Tanah Laut Tbk (INDX, Rp 254) sebesar 6,96 persen dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL, Rp 64) sebesar 5,88 persen.

Jika dibandingkan dengan mayoritas bursa di Asia yang menguat, pelemahan IHSG justru mengikuti pelemahan bursa di Eropa. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,34 persen dan indeks Kospi di Korsel yang menguat sebesar 0,32 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong masih terkoreksi sebesar 0,49 persen.

Sementara mayoritas indeks saham di Eropa justru melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,68 persen dan indeks DAX di Jerman yang melemah 0,23 persen, sedangkan indeks CAC di Perancis menguat 0,03 persen.

Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 75 poin (0,53 persen) ke Rp 14.408 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah bergerak di kisaran Rp 14.331-Rp 14.413 per dolar.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyatakan jika melihat indeks Dow Jones semalam yang koreksi 0,38 persen, dan indeks regional seperti Hang Seng dan Strait Times yang juga terkoreksi, sepertinya tidak ada masalah.

“Akan tetapi, karena ini semakin mendekati FOMC (pertemuan bank sentral AS), orang kemudian kembali mencari-cari sumber rasa takut yang lain. Seperti indeks Shanghai yang turun 3 persen lebih itu. Rupiah kemudian melemah,” jelasnya dalam ulasan.

Di tempat berbeda, Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atmajaya Antonius Prasetyantoko mengatakan secara fundamental level rupiah saat ini seharusnya tidak selemah realitasnya.

“Nilai tukar ini memang kalau dihitung secara fundamental harusnya Rp 12.500 sampai Rp 13 ribu per dolar. Tapi saat ini kan sudah Rp 14 ribu dan cenderung melemah. Hal ini susah diprediksi,” jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER