IHSG Diprediksi Menguat Pasca Putusan The Fed

CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 08:53 WIB
Putusan Bank Sentral AS yang menahan suku bunganya di level 0 persen akan menekan tingginya resiko arus dana keluar dari Indonesia.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pasca Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) di level 0 persen hingga 0,25 persen.

David Susyanto, Kepala Riset First Asia Capital memprediksi hari ini IHSG bergerak di level 4.365 hingga 4.410.

"Putusan The Fed yang menahan tingkat bunganya tetap pada level rendah memberikan sentimen positif di pasar di tengah meningkatnya resiko arus dana keluar. IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.365 hingga 4410, cenderung menguat," kata David, Jumat (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kesempatan berbeda, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 4.300 hingga 4.315 dengan posisi resisten di level 4.385 hingga 4.405 pada perdagangan hari ini.

Seperti halnya David, kata Reza adanya penguatan terbatas pada hari ini juga tak lepas dari putusan The Fed yang menahan suku bunganya dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dini hari tadi.

"Dengan tidak adanya kenaikan suku bunga kemungkinan kondisi pasar akan berpeluang kembali melanjutkan kenaikan sekaligus testing resisten di level tersebut, meskipun untuk bulan-bulan berikutnya akan menimbulkan ketidakpastian baru," ungkapnya.

Mengacu pada analisanya, Reza merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan proyeksi pergerakan di level 38.900 sampai 39.525; PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang diprediksi bergerak di level 1.980 sampai 2.250, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada level 4.300 hingga 4.570.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER