Bergerak Fluktuatif, IHSG Menguat Tipis 0,46% Pekan Lalu

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 06:03 WIB
Sejak Januari hingga 18 September 2015 sebanyak 116 saham harganya menguat, 39 saham stagnan, dan 365 saham lainnya mengalami pelemahan.
Caption Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu menguat 0,46 persen meski bergerak fluktuatif. Indeks ditutup pada level 4.380,32 atau naik tipis dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya  4.360,46.

BEI melaporkan rata-rata nilai transaksi harian pada pekan ketiga September naik sebesar 1,47 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya, yakni dari Rp 4,18 triliun menjadi Rp 4,24 triliun. Statistik menunjukkan rata-rata volume transaksi harian naik 7,98 persen, sedangkan rata-rata frekuensi meningkat 3,35 persen.

"Selama periode 14 September 2015 hingga 18 September 2015 investor asing mencatatkan net sell (jual bersih) senilai Rp 1,67 triliun. Sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan net sell senilai Rp 10,59 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Irmawati Amran melalui keterangan tertulis, Minggu (20/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dihimpun otoritas bursa, sejak Januari hingga 18 September 2015 sebanyak 116 saham harganya menguat, 39 saham stagnan, dan 365 saham lainnya mengalami pelemahan.

"Walaupun jumlah saham yang mengalami pelemahan lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah saham yang mengalami penguatan, namun secara persentase, nilai saham yang mengalami penguatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai saham yang mengalami pelemahan," jelas Irmawati.

Selama hampir sembilan bulan berjalan, Irmawati mengungkapkan total nilai penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) 12 emiten pada tahun ini mencapai Rp 9,02 triliun. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan total nilai IPO dari 24 emiten sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp9,12 triliun.

Demikian pula untuk nilai pencatatan saham tambahan (right issue) 14 emiten sebesar Rp 14,25 triliun, jauh di bawah total right issue 2014 dari 22 emiten yang mencapai Rp 39,22 triliun.

Namun, untuk nilai emisi obligasi di sepanjang 2015 telah melampaui pencapaian tahun lalu dengan total nilai emisi Rp 46,84 triliun dari hasil penerbitan 49 obligasi dan sukuk. Dengan demikian, total nilai emisi obligasi dan sukuk sampai dengan saat ini berjumlah 274 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 250,69 triliun dan US$ 100 juta, yang diterbitkan oleh 104 Emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp 1.398,32 triliun dan 5 EBA senilai Rp 2,59 triliun.

Pada pekan lalu, terdapat dua obligasi yang dicatatkan di BEI, yakni Obligasi Berkelanjutan II Federal Internatonal Finance (FIF) senilai  Rp1,5 triliun pada 14 September 2015 dan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VI Tahun 2015 yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan nilai emisi Rp 1,97 triliun. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER