Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi sistematika pengadaan proyek kementerian, dalam rangka mengoptimalkan serapan anggaran yang sampai saat ini masih belum berjalan efektif.
Evaluasi sendiri dilakukan menyusul masih rendahnya serapan anggaran Kementerian ESDM yang hingga pada awal September kemarin baru mencapai 20 persen.
Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, realisasi belanja anggaran Kementerian yang saat ini dimpimpin oleh Sudirman Said itu masih tak lebih dari 60 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau perencanaan baik, pada waktu menyusun
project plan, sudah tahu kontraktor bonafid mana yang akan diundang, dibangun di mana, berapa volumenya. Ini bahkan (masih terjadi) hingga bulan Juni ketika saya me-
review agak dalam,” ujar Sudirman seperti dikutip dari laman resmi kementerian, Rabu (30/9).
Selain buruknya perencanaan internal, Sudirman bilang masih rendahnya serapan anggaran Kementerian juga disebabkan oleh adanya keengganan perusahaan kontraktor dalam menggarap proyek-proyek Kementerian.
Dari laporan yang masuk mejanya diketahui, alasan yang juga kerap mendasari lambatnya eksekusi proyek Kementerian didasarkan oleh adanya trauma para kontraktor dengan masalah hukum yang pernah membelit sejumlah oknum di tubuh Kementerian ESDM.
Tak hanya itu, mantan bos PT Pindad (Persero) ini mengaku tak sedikit dari para kontraktor yang menagihkan pekerjaannya secara tepat waktu.
Guna menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya telah menginstruksikan agar proyek-proyek infrastruktur Kementerian ESDM diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kontraktor yang
nggak mau kerja,
nggak mau serius berbenah, sudah pergi saja. Saya meminta Perpres khusus, di mana nantinya BUMN dapat bekerja sama secara langsung tanpa harus proses tender yang berulang-ulang,” tegasnya.
Berangkat dari upaya evaluasi ini, Sudirman meyakini dengan dibarengi upaya pengawasan terhadap pelaksanaan penggunaan anggaran, penyerapan Kementerian ESDM pada akhir 2015 akan mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sementara untuk proyek 2016, ia berharap pelaksanaan tender bisa dimulai pada November mendatang, setelah sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat DPR .
Sehingga pelaksanaan proyek bisa dikerjakan pada Januari 2016.
(ags/gen)