Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memastikan pemerintah dalam waktu dekat akan menginstruksikan PT Pertamina (persero) untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis premium.
Bambang optimistis kebijakan ini akan berpengaruh positif terhadap inflasi dan diyakini bakal meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pokoknya turunin saja harganya (BBM)," ujar Bambang di kantornya, Jumat (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana penurunan harga premium ini, lanjut Bambang, tidak akan menambah beban fiskal karena belakangan ini sudah tidak lagi disubsidi.
"Kan tidak ada hubungannya sama anggaran (APBN). Tidak ada subsidi," tuturnya.
Beberapa jam sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan akan membahas kepastian turun atau tidaknya harga BBM dalam rapat kabinet pada Senin pekan depan (5/10).
“Jadi ada kemungkinan (penurunan harga). Masih dalam kalkulasi. Dilaporkan nanti pada saya, hari Senin. Kalau bisa (turun) diumumkan, kalau enggak bisa (turun) pun diumumkan," ujar Presiden Joko Widodo di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Inflasi 4 persenSoal inflasi, Menkeu meyakini realisasinya pada akhir tahun tidak akan mencapai 4 persen. Apabila terbukti, realisasi inflasi pada tahun ini akan jauh di bawah asumsi pemerintah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang dipatok 5 persen.
"Pokoknya (inflasi) 4 persen itu sudah maksimum lah. Mudah-mudahan bisa di bawah 4 persen,' tuturnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin, Kamis (1/10) mengumumkan terjadinya penurunan harga barang dan jasa di masyarakat pada September 2015. Hal itu tercermin dari laju inflasi yang minus 0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Apabila dilihat secara tahun (year on year), inflasi September tercatat sebesar 6,83 persen. Namun secara kumulatif, inflasi tahun kalender (Januari-September) baru sebesar 2,24 persen.
(ags)