Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menyatakan dukungannya atas rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Namun, ia meminta keputusan tersebut dibarengi dengan konsistensi kebijakan jangka waktu penetapan harga baru yang dibuat sendiri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dikutip dari laman bank sentral, Rabu (7/10), Agus menyatakan pemberitaan di media massa yang menyebut dirinya mengkritik rencana penurunan harga BBM adalah tidak benar.
“Saya secara prinsip mendukung wacana Pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM, sepanjang tetap mempertimbangkan konsistensi terhadap kebijakan-kebijakan sebelumnya,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memandang rencana penyesuaian harga BBM oleh Pemerintah saat ini masih berupa wacana. Namun, apabila langkah itu ditempuh, Agus berpesan yang harus dilihat adalah bahwa kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat dan menyehatkan keuangan negara.
“Hal yang terpenting adalah memastikan adanya kredibilitas, yang dibangun melalui basis perhitungan teknis yang seksama, transparan, dan konsisten. Dalam kaitan ini, BI mendukung langkah Pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM dengan perhitungan yang kredibel serta konsisten,” kata Agus.
Pererat Koordinasi
Ia menambahkan, bank sentral terus melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah khususnya Kementerian Keuangan selaku otoritas fiskal.
“Sinergi kebijakan moneter fiskal ini sangat dibutuhkan demi menjaga stabilitas dan memulihkan kondisi perekonomian nasional. Langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut juga mendapat apresiasi, baik dari pihak domestik maupun global,” ujar mantan Menteri Keuangan tersebut.
Untuk mendorong perekonomian tumbuh lebih baik, serta mendorong reformasi struktural, Agus menilai diperlukan kerja sama antara Pemerintah, BI, dan pihak terkait lainnya.
“BI mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah dalam melaksanakan reformasi struktural seperti penyesuaian subsidi BBM pada November 2014, percepatan pembangunan infrastruktur dan subsidi bunga untuk UMKM. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, reformasi struktural perlu terus dilakukan, walaupun kebijakan yang harus diambil cenderung tidak populer,” tegasnya.
(gen)