BEI Imbau Perusahaan Berutang 'Jumbo' untuk IPO

CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2015 08:53 WIB
"Kalau perusahaan sudah mampu berutang di atas Rp 1 triliun, harusnya perusahaan itu sudah rapi secara finansial," ujar Direktur Utama BEI.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau perusahaan yang memiliki utang di atas Rp 1 triliun untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Kebijakan ini, jelasnya, tidak hanya diperuntukkan untuk menjaring banyak emiten masuk, namun juga emiten berkualitas.

"Kalau perusahaan sudah mampu berutang di atas Rp 1 triliun, harusnya perusahaan itu sudah rapi secara finansial makanya kita dorong untuk listing. Di dalam kebijakan ini, kami harap perusahaan-perusahaan itu bisa listing setahun setelah utangnya mencapai Rp 1 triliun, dan kebijakan ini pun sudah kami usulkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (16/10).

Hingga akhir tahun, Tito yakin bisa mencatatkan 25 emiten terdaftar di BEI. Sedangkan pada tahun depan, ia menargetkan 30 emiten listing di BEI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kalau kita ingin meningkatkan kapitalisasi pasar harus menambah emiten. Tahun depan kami harap minimal bisa mencatatkan 30 emiten, dan kami yakin akan hal tersebut karena sekarang kami sedang memroses 15 calon emiten yang siap IPO tahun depan," terang Tito.

Dengan adanya hal ini, ia juga berharap dapat menarik emiten-emiten untuk tidak kepincut melantai di bursa saham luar negeri. Hingga saat ini, katanya, sudah terdapat 3 hingga 4 perusahaan dalam negeri yang memilih untuk listing di bursa saham asing, khususnya Singapura.

"Ini yang perlu kita proteksi sesegera mungkin, agar para perusahaan kita tidak lari ke Singapura. Kita punya 517 emiten domestik semua, sedangkan 288 dari 768 emiten yang terdaftar di Singapore Exchange (SGX) itu isinya emiten asing," tutur Tito.

Dengan memperbanyak jumlah emiten, ia berharap bisa meningkatkan jumlah transaksi per harian serta meningkatkan kapitalisasi pasar.

Sebagai informasi, transaksi harian BEI per 12 Oktober 2015 mencapai 4,822 miliar saham dengan nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp 5,81 triliun per harinya. Lima tahun mendatang, diharapkan nilai transaksi harian bisa mencapai Rp 15 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER