IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2015 06:44 WIB
IHSG diprediksi melanjutkan penguatan didukung positifnya bursa regional dan global, sementara pelaku pasar menanti rilis kinerja kuartal III 2015 emiten.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya karena didukung positifnya bursa regional dan global. Pelaku pasar mulai menanti rilis kinerja kuartal III 2015 emiten sektoral.

Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan rendahnya kekhawatiran pasar atas kenaikan tingkat bunga The Fed akhir tahun ini menyusul data-data ekonomi negara tersebut yang kurang menggembirakan, telah memicu penguatan kembali mata uang dan pasar saham di emerging market pada perdagangan kemarin.

“Hal ini turut berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS hingga 1,45 persen di Rp 13.418 (kurs Bloomberg) dan rebound IHSG 0,54 persen di 4.507,195. Terbatasnya penguatan IHSG lebih dikarenakan data kinerja ekspor dan impor Indonesia September lalu kembali mengecewakan,” ujarnya dalam ulasan, Jumat (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, nilai ekspor September lalu turun 1,5 persen secara bulanan (mom) dan 17,98 persen secara tahunan (yoy) mencapai US$ 12,53 miliar. Sedangkan impor September turun 25,95 persen (yoy) dan turun 7,16 persen (mom) mencapai US$ 11,51 miliar.

“Ini menghasilkan surplus perdagangan hingga US$ 1,02 miliar meningkat dari Agustus sebesar US$ 433 juta,” ujarnya.

Impor bahan baku atau penolong, lanjutnya, turun 6,62 persen (mom) dan impor barang modal turun 0,74 persen (mom). Sedangkan impor barang konsumsi turun 7,16 persen (mom). Ia menilai penurunan impor tersebut mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat yang berakibat pada turunnya aktivitas manufaktur.

“Kondisi ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal sulit berada di atas 5 persen. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya berkisar 4,7 persen hingga 5,1 persen. Kemarin BI kembali menahan tingkat bunganya di 7,5 persen,” jelasnya.

Sementara, lanjutnya, tadi malam bursa global bergerak di teritori positif. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,48 persen di 3238,81. Sedangkan, di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,28 persen dan 1,49 persen tutup di 17141,75 dan 2023,86.

“Rebound di Wall Street terutama dipicu saham-saham perbankan seperti kenaikan laba Citigroup di atas estimasi,” jelas David.

Saham bioteknologi dan energi, lanjutnya, juga turut menopang penguatan indeks utama di Wall Street. Dari sentimen makro, sentimen pasar digerakkan spekulasi tertundanya kenaikan tingkat bunga AS hingga kuartal pertama tahun depan.

“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas berpeluang melanjutkan penguatannya dengan dukungan kondusifnya pergerakan bursa global dan kawasan. Dari sentimen domestik, pasar mulai mengantisipasi rilis laba kuartal III 2015 sejumlah emiten sektoral. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.470 dan resisten di 4.535,” ungkap David. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER