Manajemen Taksi Express Beberkan Alasan Laba Anjlok 89 Persen

CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 14:36 WIB
Laba bersih Express anjlok sebesar 89,84 persen pada 9 bulan pertama 2015 menjadi Rp 11,08 miliar, dari Rp 109,04 miliar pada periode yang sama 2014.
Armada taksi Ekspress saat mencari penumpang di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juni 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen operator taksi, PT Express Transindo Utama Tbk mengakui penurunan daya beli, persaingan yang ketat dan pelonjakan beban usaha akibat lini bisnis baru membuat kinerja perseroan dalam sembilan bulan pertama tahun ini jeblok.

GM Corporate Secretary Express Group, Merry Anggraini mengatakan di antara perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015, perseroan masih dapat membukukan peningkatan pendapatan. Namun, ia mengaku laju kinerja perseroan tak semulus harapan, salah satunya akibat penaikan beban usaha.

“Meskipun memang beban usaha perseroan juga meningkat disebabkan adanya tambahan lini bisnis baru, di mana lini bisnis baru ini sedang diupayakan untuk ditingkatkan efisiensi dan efektivitasnya,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (2/11).
Seperti diketahui, laba bersih Express anjlok sebesar 89,84 persen pada sembilan bulan pertama 2015 menjadi Rp 11,08 miliar, dari Rp 109,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Padahal perseroan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 721,4 miliar sampai dengan September 2015, naik 13 persen dari periode yang sama 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jebloknya laba bersih Express disebabkan oleh melonjaknya beban langsung perseroan sebesar 6,71 persen menjadi Rp 485,48 miliar, dari Rp 361,23 miliar. Secara rinci, pelonjakan tersebut berasal dari beban penyusutan armada dan peralatan yang naik 21,16 persen menjadi Rp 200,83 miliar, dari Rp 166,75 miliar.

Lebih lanjut, beban gaji dan tunjangan turut melonjak hingga 29,03 persen menjadi Rp 94,58 miliar, dari Rp 73,29 miliar. Hal itu juga diikuti lonjakan beban pengemudi sebesar 531,9 persen menjadi Rp 39,93 miliar dari Rp 6,32 miliar.

Merry menjelaskan, perseroan mampu mencetak penaikan pendapatan dengan mengoperasikan 11.240 unit taxi reguler di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Medan, Lombok, dan Padang sebagai unit bisnis utamanya. Namun, kondisi pasar dan persaingan menghambat laju kinerja perseroan.

“Kondisi pasar yang lesu saat ini memang berakibat pada penurunan daya beli masyarakat, disamping adanya persaingan yang semakin ketat dengan munculnya layanan transportasi berbasis aplikasi mobile,” ungkapnya.

Siap Jual Aset

Merry mengatakan, dalam menghadapi kondisi saat ini, perseroan sedang dalam proses mempersiapkan beberapa strategi inisiatif untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional serta optimalisasi dari seluruh aset yang dimiliki oleh perseroan.

Strategi inisiatif tersebut, lanjutnya, terkait akan dilakukan dalam beberapa langkah, seperti perlunya perbaikan serta peningkatan layanan kepada para pelanggan. Perseroan akan memperbaiki kualitas layanan dengan meningkatkan standar layanan dan kebersihan pada unit-unit taxi yang beroperasional untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pelangan.

Selain itu, ia mengaku perseroan juga sedang berupaya untuk meningkatkan sistem aplikasi untuk meningkatkan kontrol atas biaya dan aktivitas kendaraan, termasuk juga mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan taxi. Adapun, opsi lain peningkatan kinerja adalah dengan menjual aset.

“Perseroan senantiasa melakukan re-assessment terhadap setiap aset dan lini bisnis, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan optimalisasi aset Perseroan. Bilamana dari hasil re-assessment diketahui terdapat aset yang tidak dapat digunakan secara optimal, penjualan akan aset terkait akan dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan marjin perseroan,” jelasnya.

Dari sisi struktur pinjaman, Merry menyatakan perseroan sedang melakukan evaluasi untuk mengoptimalkan utilisasi dari pinjaman tersebut. Ia mengatakan pihaknya meyakini dengan melakukan seluruh strategi inisiatif di atas, peningkatan atas kinerja perseroan dapat senantiasa dilakukan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER