Telkom Siapkan IPO Sejumlah Anak Usaha

CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 13:45 WIB
Menilik laporan keuangan Telkom, saat ini perseroan memiliki 10 anak usaha dengan status kepemilikan langsung dan 21 entitas dengan kepemilikan minoritas.
Menilik laporan keuangan Telkom, saat ini perseroan memiliki 10 anak usaha dengan status kepemilikan langsung dan 21 entitas dengan kepemilikan minoritas.. (CNN Indonesia/Fathiyah Dahrul)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk membuka kesempatan bagi anak-anak usaha untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kendati demikian, perusahaan belum menentukan anak usaha apa yang akan didorong untuk melantai di bursa.

Direktur Utama Telkom Alex Sinaga menyatakan manajemen memang sudah menyiapkan anak-anak usaha yang dimiliki untuk melakukan IPO mengingat jumlah anak usaha yang dimiliki sudah sangat banyak. Apalagi, menurutnya, kini Telkom sudah menjadi perusahaan konglomerasi.

"Kami sudah punya banyak anak perusahaan. Kalau sudah di tataran itu, sudah rule of thumb bagi kami untuk mendorong IPO anak usaha. Sudah pasti kami akan lakukan hal tersebut, tapi kapan waktunya dan apa jenis usahanya itu butuh waktu," ujar Alex di Jakarta, Senin (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menilik laporan keuangan Telkom, saat ini perseroan memiliki 10 anak usaha dengan status kepemilikan langsung dan 21 anak usaha dengan status kepemilikan minoritas. Hingga kuartal III 2015, sebanyak Rp 65,80 triliun, atau 86,9 persen dari pendapatan perusahaan senilai Rp 75,71 triliun dihasilkan dari pendapatan anak usaha.

Kendati demikian, Vice President Corporrate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan kalau proses lego anak usaha tak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sepertinya belum tahun depan," ujarnya di kesempatan yang sama.

Sebelumnya Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa peraturan terkait IPO anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan rampung dua tahun mendatang. Salah satu poin utama peraturan tersebut adalah percepatan durasi pengajuan IPO yang lebih cepat dibandingkan IPO BUMN biasa, yang harus melalui 25 tahapan mengacu pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003.

Tito mengatakan kalau saat ini terdapat 119 BUMN, termasuk 14 Perum, yang beroperasi di Indonesia. Dari 119 BUMN tersebut, terdapat 700 anak perusahaan BUMN yang diekspektasikan bisa meningkatkan nilai kapitalisasi pasar saat ini kalau nantinya bisa dilakukan IPO.

BEI sendiri berharap bisa melakukan kapitalisasi pasar Rp 3.750 triliun per tahunnya. dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 15 triliun dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Hingga 12 Oktober 2015, nilai kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 4.822 triliun dengan nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp 5,81 triliun per harinya.

"Bayangkan saja kalau setiap tahunnya ada 10 yang IPO saja, itu bursa cepat lompatnya (kapitalisasi pasarnya)," kata Tito belum lama ini.

Ia juga menambahkan, nantinya pengajuan IPO bagi anak usaha BUMN ini akan lebih cepat dibandingkan BUMN. Namun, ia masih belum bisa memastikan perbandingan kecepatan penyelesaian prosedur IPO antara BUMN biasa dengan anak usahanya.

"Proses IPO saja bisa memakan waktu 1,5 bulan hingga 1,5 tahun. Selain itu, pengajuan proses IPO kan berbeda-beda tergantung kesiapan modal dan kesiapan perusahaannya," tambah Tito.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER