Gresik, CNN Indonesia --
Manajemen PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BMKS) mengaku sudah mulai menjajakan lahannya di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur kepada lima investor.
Bambang Soefiono, Presiden Direktur BMKS mengungkapkan, lima perusahaan yang akan membangun di kawasan industri JIIPE meliputi perusahaan smelter, petrokimia, pengolahan garam untuk industri serta air minum.
Meski begitu, Bambang masih enggan membeberkan perusahaan mana saja yang telah melakukan pembangun konstruksi di kawasan tersebut.
"Belum bisa kami disclose, karena kami masih bernegosiasi," kata Bambang saat ditemui di kantor JIIPE, Gresik Jawa Timur, Selasa (10/11).
Dari informasi yang diperoleh dari lapangan, lima perusahaan yang sedianya telah membeli lahan di JIIPE meliputi: PT Unichem yang akan mendirikan pabrik garam untuk dipasarkan di dalam negeri; PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR) atau perusahaan yang memiliki lini bisnis di sektor distribusi bahan bakar minyak (BBM) sekaligus investor pertama di kawasan industri JIIPE; PT Clariant, perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang industri bahan kimia; PT Tirta Bahagia, perusahaan air minum dengan merek Club; Serta perusahaan pertambangan raksasa asal Amerika Serikat, PT Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber CNN Indonesia mengatakan, Freeport telah membeli lahan seluas 100 hekhtare (ha) di kawasan JIIPE untuk membangun salah satu fasilitas yang menjadi bagian dari proyek smelter tembaganya.
Ketika dikonfirmasi, Bambang tak menampik ihwal keberadaan Freeport di kawasan tersebut. Namun lagi-lagi dia enggan memaparkan lebih jauh lantaran proses tersebut masih dalam pembahasan tahap awal.
"Kita memang minta
special treatment agar bisa bertransaksi dengan
tenant menggunakan dolar. Harga jual tanah disini mencapai US$ 150 per meter persegi,"
Seperti diketahui, JIIPE merupakan kawasan industri dengan luas 2.933 hektar yang dilengkapi pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar.
Di mana nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp 50 Triliun.
Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya.
(dim/ags)