Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan aktivitas perdagangan tiga anggota bursa atau sekuritas karena terbukti melakukan pelanggaran terkait gagal bayar transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP).
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan terpaksa mensuspensi aktivitas PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk, dan PT Millenium Danatama Sekuritas karena melakukan pelanggaran.
“Jam 2 pagi saya tandatangani keputusan suspensi. Hari ini adalah hari yang paling sedih karena hari ini saya harus ‘menghukum’ anak saya yang paling tua dan paling pintar, yaitu Danareksa. Juga dengan terpaksa saya harus lakukan untuk dua
broker lain yang lebih muda,” ujar Tito di gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat BEI memutuskan melakukan suspensi kepada tiga sekuritas tersebut. Salah satunya karena adanya struktur yang tidak benar dan
proper. Hal itu, lanjutnya bisa membuat adanya ‘lubang’ dalam transaksi dan mempengaruhi yang lain.
“Atau mungkin juga perbuatan dan kebijakan salah satu direksinya yang bisa merusak pasar modal. Artinya ada pelanggaran dan perbuatan yang membuat dia disuspen,” jelas Tito.
BEI akan melaporkan hal tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penelaahan lanjutan. Tito mengaku sebelumnya sudah memanggil pihak-pihak yang terkait dalam kasus transaksi saham SIAP ini.
“Kami sudah panggil orang-orangnya dan wawancara bukan 1-2 jam tapi sampai 6-7 jam kami ngobrol dan mereka sudah tandatangani pengakuannya. Semoga ini bisa diselesaikan. Bursa harus punya wibawa, kalau ada sesuatu yang harus diperbaiki ya bursa perbaiki,” jelasnya.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan BEI akan menghentikan aktivitas ketiga sekuritas sampai memenuhi alasan penyetopan tersebut.
“Mereka tidak melakukan proses KYC (
Know Your Costumer), internal control dan risk management yang baik. Tim saya masih melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Hamdi menyatakan, BEI memutuskan untuk mensuspensi tiga dari delapan sekuritas yang diperiksa karena ketiganya dinilai lebih atau dominan dalam bertransaksi. Hal itu seiring dengana adanya pelanggaran yang dilakukan.
“Dari delapan jadi tiga. Karena kami melihat mereka dominan dalam peran transaksi. Indikatornya dari pelanggaran yang paling banyak dilakukan,” jelasnya
BEI menurutnya juga telah memantau para sekuritas terduga dalam kasus gagal bayar transaksi saham SIAP di pasar negosiasi tersebut sejak perdagangan pada akhir Oktober lalu.
“Sudah kami pantau dari perdagangan sekitar 20 Oktober 2015 sampai yang terakhir kemarin, akhirnya kami suspensi,” ujar Hamdi.