Rizal Ramli Yakin Reshuffle Akhir Tahun Dongkrak Ekonomi 2016

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 16:10 WIB
Rizal Ramli meyakini perekonomian Indonesia tumbuh di atas 6 persen pada tahun depan dan meningkat di atas 7 persen pada tahun-tahun berikutnya.
Dari kiri ke kanan, Luhut Binsar Pandjaitan calon Menko Polhukam, Darmin Nasution calon Menteri Koordinator Perekonomian dan Rizal Ramli calon Menteri Koordinator Kemaritiman sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menilai kebijakan Presiden Joko Widodo melakukan pergantian menteri pada 12 Agustus 2015 cukup efektif memperbaiki arah ekonomi.

Dia memperkirakan reshuffle kabinet jilid II kemungkinan akan kembali dilakukan Jokowi pada akhir tahun ini, terutama menyasar pejabat setingkat menteri di bidang hukum dan ekonomi.

“Mungkin sebelum akhir tahun akan ada reshuffle jilid II di mana Pak Jokowi  (Presiden Joko Widodo) akan lebih menentukan siapa yang akan jadi menteri-menteri dalam bidang hukum, di dalam bidang ekonomi, sehingga tren ekonomi membaik tahun ini mudah-mudahan akan berlanjut dan akan lebih kuat pada tahun 2016," tutur Rizal dalam acara Core Economic Outlook 2016 di Hotel JW Luansa, Jakarta, Rabu (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum reshuffle jilid I dilakukan, Rizal mengatakan masyarakat kehilangan ekspetasi positif pada perekonomian akibat rupiah melemah perlambatan perekonomian. Bahkan, penjualan ritel dalam kurun delapan bulan pertama sempat turun 30 persen.

"Tapi selama tiga bulan terakhir, ekspektasinya kembali mulai positif. Ekonominya mulai naik walaupun hanya 0,1-0,2 persen dan kemudian rupiahnya juga relatif lebih stabil,” tutur Rizal.

Menurutnya, semua itu berkat perombakan kabinet yang dibarengi dengan inovasi pemerintah melalui berbagai paket kebijakan ekonomi. Dia optimistis, kombinasi kebijakan tersebut mampu membuat perekonomian nasional tumbuh di atas 6 persen pada tahun depan.

"Target kami dalam satu dua tahun kita harus kalahkan Filipina dan India yang sekarang Filipina itu tumbuh 7,2 persen, India 7,3 persen. Dalam dua tahun ke depan kami optimis kita bisa kalahkan dua negara itu,” ujarnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER