Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif hari ini dengan kecenderungan tertekan akibat minimnya sentimen positif dan tingginya kemungkinan aksi jual.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan selain dua faktor tadi, katalis yang turut menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG juga berangkat dari fluktuasi bursa Asia yang diperkirakan bergerak bervariasi dengan pelemahan yang dipimpin oleh indeks saham China di tengah melemahnya mata uang Yuan.
“Perusahaan sektor teknologi di China memimpin koreksi pada perdagangan hari ini. Bursa Jepang ditutup dikarenakan peringatan hari buruh,” ujar Lanjar dalam riset yang dikutip Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dalam perdagangan kemarin, IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ditutup melemah 20,27 poin atau sebesar 0,44 persen di level 4.541,06. Ia menilai melemahnya rupiah menjadi faktor utama ditengah kekhawatiran naiknya biaya pinjaman ke bank sentral AS atau discount rate.
“Minimnya sentimen positif membuat pergerakan IHSG cenderung terkonsolidasi melemah pada perdagangan hari ini. Hanya sektor keuangan dan konsumsi bertahan pada zona positif,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, bursa Eropa dibuka melemah terkoreksi di mana kemerosotan harga komoditas yang terus terjadi menjadi pemicunya. Meski pun data survey PMI rilis cukup positif di Jerman dan kawasan Eropa karena semua dirilis di atas ekspetasi.
“Investor akan cenderung menunggu sentimen pada hari selasa yakni Gross Domestic Bruto di Jerman dan AS,” katanya.
Lanjar menilai, secara teknikal IHSG terlihat seakan pulled back pada resistance bearish trend dan upper bollinger bands, namun masih tertahan pada support MA25. Indikator stochastic pun berindikasi dead-cross pada area overbought dan indikator RSI yang momentumnya terkonsolidasi cukup negatif.
“Sehingga pergerakan selanjutnya diperkirakan bergerak mixed tertekan dengan range 4.460-4.580,” ungkapnya.
Sedangkan analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan aksi ambil untung pada mayoritas saham unggulan yang memiliki kapitalisasi pasar besar menahan laju penguatan IHSG yang pada sesi awal perdagangan kemarin meski sempat dibuka pada area positif.
Heldy mengungkapkan, di tengah pergerakan bursa utama regional yang cenderung variatif, IHSG ditutup melorot pada perdagangan kemarin, di mana para pelaku pasar asing melakukan akumulasi pembelian.
“Diperdagangkan pada titik overbought, IHSG masih memiliki ruang untuk kembali menguji support 4,530 atau kembali ke dalam area konsolidasi 4,400-nya,” ungkapnya.
(dim/gen)