Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali bergerak melemah pada perdagangan hari ini karena adanya tekanan aksi jual dan sentimen pelemahan nilai tukar rupiah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Kamis (19/11) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.425-4.485 dan resisten 4.512-4.532. Ia menilai laju IHSG di atas area target support 4.470-4.486 dan belum mampu mendekati area target resisten 4.527-4.544.
“Harapan IHSG untuk melanjutkan penguatan harus kembali tertahan dengan adanya pola pembalikan arah melemah. Laju IHSG pun tidak kuat untuk bergerak naik. Meski kami tidak berharap pelemahan ini dapat terjadi dan berlanjut namun, mau tidak mau harus kami persiapkan untuk menghadapi skenario pelemahan IHSG,” ujarnya dalam riset, Rabu (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, Reza menilai IHSG juga masih memiliki utang gap baru di antara level 4.452-4.474, dari sebelumnya di level 4.346-4.381. Ia menilai investor sebaiknya tetap waspada karena potensi pelemahan dapat terjadi.
Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menilai pada awalnya aksi beli masih terjadi pada pasar saham di BEI sehingga membuat laju bursa saham masih dapat bertahan di zona positifnya hingga sesi
pre closing.
“Meski sempat terjadi kenaikan, secara
intraday pergerakan IHSG cenderung mendatar yang dapat kami asumsikan aksi jual mulai mewarnai pergerakan positif IHSG,” jelasnya.
Menurutnya indeks sektoral mayoritas mengalami kenaikan, namun juga terdapat indeks sektoral yang melemah, antara lain perdagangan, perkebunan, dan keuangan. Dan benar saja, laju IHSG akhirnya di tutup di zona merah seiring tidak kuatnya laju IHSG menghadapi serangan aksi profit taking pelaku pasar.
“Kembali melemahnya laju rupiah seiring melemahnya sejumlah mata uang global terhadap dolar AS turut menjadi penekan laju IHSG,” katanya
Sementara itu, analis KDB Daewoo Heldy Arifien mengatakan, secara umum, sejak dimulainya sesi perdagangan pada perdagangan kemarin, IHSG cenderung bergerak datar dan mencoba untuk bertahan di area 4.500.
“PGAS (PT Perusahaan Gas Negara Tbk) merupakan salah satu saham emiten yang mendorong IHSG mencatatkan kenaikan 0,1 persen, setelah mengakumulasi kenaikan lebih dari 10 persen pasca melakukan pembalikan arah,” jelasnya.
Adapun untuk pergerakan IHSG selanjutnya, ia menilai indeks akan dibayang-bayangi oleh aksi ambil untung pada sejumlah saham unggulan. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 4.430-4.550, untuk di sisa dua hari perdagangan kedepan,” jelasnya.
(gir/gir)