Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kembali menarik pembiayaan dari pasar Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp3,1 triliun. Dari empat seri surat berharga syariah atau sukuk negara yang dilelang, hanya empat seri yang dimenangkan pemerintah.
Sukuk pertama yang dimenangkan pemerintah adalah SPN-S 04052016 yang akan jatuh tempo pada 4 Mei 2016. Adapun nominal yang dimenangkan adalah sebesar Rp 2,3 triliun, dengan tingkat imbal hasil (
yield) rata-rata 7,35 persen.
Berikutnya adalah sukuk seri PBS006, dengan tenor lima tahun (15 September 2020). Dari total penawaran yang masuk Rp741,7 miliar, yang dimenangkan hanya Rp650 miliar dengan
yield rata-rata 8,8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir sukuk seri PBS009 bertenor tiga tahun, dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp210 miliar dan
yield 8,75 persen. Adapun penawaran yang masuk untuk sukuk seri ini mencapai Rp532 miliar.
Sukuk keempat yang dilelang tetapi tak dimenangkan pemerintah adalah seri PBS011. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp276 miliar, dengan
yield yang diminta mulai dari yang terendah 8,9 persen hingga yang tertinggi 9,12 persen.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp3,96 triliun," jelas Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melalui siaran pers, Senin (23/11).
Namun,"Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang SBSN yang dimenangkan sebesar Rp3,17 triliun."
(ags)