Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menarik pembiayaan sebesar Rp 2,93 triliun melalui lelang empat varian surat utang syariah atau sukuk negara. Jumlah utang yang ditarik tersebut adalah 43,5 persen dari total penawaran yang masuk Rp 6,72 triliun.
Dalam lelang yang dilakukan pada Selasa (28/7), pemerintah sebenarnya menawarkan lima seri surat berharga syariah negara (SBSN). Namun, hanya empat seri sukuk negara yang diemnangkan.
Keempat seri sukuk negara yang dimenangkan adalah SPN-S15012016 (tenor 7 bulan), PBS006 (tenor 5 tahun), PBS008 (tenor 11 bulan), dan PBS009 (tenor 3 tahun).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan dalam situs resminya menjelaskan seluruh sukuk negara yang dilelang diminati investor, dengan jumlah penawaran yang beragam.
Namun, penawaran yang terendah adalah sukuk seri PBS007, yakni hanya Rp 285 miliar. Sementara tingkat imbal hasil (yield) yang dituntut calon investor yang paling tinggi, yakni mulai dari yang terendah 8,9 persen hingga yang tertinggi 9,28 persen. Alhasil tak ada yang dimenangkan untuk penawaran seri ini.
Untuk seri SPN-S15012016, dari jumlah penawaran yang masuk Rp 1,5 triliun, yang dimenangkan hanya Rp 810 miliar. Sementara yield rata-rata yang diputuskan pemerintah 6,79 persen dari permintaan 6,75 persen hingga 8 persen.
Kemudian untuk seri PBS006, total penawaran yang masuk Rp 535 miliar, tetapi yang dimenangkan Rp 400 miliar. Yield yang dimenangkan adalah 8,5 persen dari penawaran 8,46 persen hingga 9 persen.
Lalu dari total penawaran yang masuk Rp 2,12 triliun, sukuk negara seri PBS008 yang dimenangkan hanya Rp 790 miliar, dengan yield rata-rata 7,9 persen dari penawaran 7,75-8,56 persen.
Terakhir seri PBS009, yang dimenangkan pemerintah Rp 930 miliar dari total penawaran Rp 2,23 triliun. Yield yang diambil 8,17 persen dari kisaran permintaan 8,12-8,37 persen.
(ags)