Hingga Oktober, Laba Bersih BTN Melonjak 65 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 17:10 WIB
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan laba bersih Rp 1,39 triliun sampai Oktober 2015, dibandingkan Rp 842 miliar sampai Oktober 2014 lalu.
Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan laba bersih Rp 1,39 triliun sampai Oktober 2015, naik 65 persen dibandingkan periode yang sama di 2014 sebesar Rp 842 miliar.

Dalam laporan keuangan bulanan, BTN mampu mencatatkan outstanding kredit mencapai Rp 122,26 triliun hingga Oktober 2015. Jumlah tersebut meningkat 18,61 persen dari capaian di periode yang sama 2014 senilai Rp 103,07 triliun.

Dari segi aset, perseroan mampu mengoleksi sebanyak Rp 167,44 triliun per 31 Oktober 2015. Nilai tersebut tercatat menanjak 18,29 persen dari Rp 141,55 triliun sampai akhir Oktober 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih perseroan sepanjang Januari-Oktober 2015 tercatat senilai Rp 5,56 triliun, menanjak dari Rp 4,48 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Sementara laba bersih BTN tercatat Rp 1,39 triliun, atau memenuhi 88 persen dari total ekspektasi pasar tahun ini. Realisasi itu mencakup 73 persen dari prediksi setahun kami, yang kemungkinan akan dikoreksi,” ujar Tjandra Lienandjaja, Analis Mandiri Sekuritas dalam riset, Selasa (24/11).

Ia menjelaskan, margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) perseroan turun menjadi 4,6 persen pada Oktober, dibandingkan dengan 4,7 persen pada September. Sementara NIM kumulatif membaik menjadi 4,3 persen pada 10 bulan 2015 dari 4,1 persen pada periode yang sama di 2014.

“Beban provisi perusahaan turun pada Oktober NPL turun sekitar 20 basis poin. Menghasilkan lonjakan laba pada bulan tersebut sebesar Rp 163 miliar, naik 88 persen secara tahunan dan 55 persen secara bulanan,” jelasnya.

Sebelumnya Direktur Utama BTN Maryono menyatakan di tengah pelemahan ekonomi nasional, kinerja bank yang dipimpinnya justru tumbuh di atas rata-rata industri nasional.

“Kami optimistis akan mencapai target akhir tahun. Peluangnya masih terbuka lebar dan potensi untuk meningkat menjadi lebih baik ada,” ujarnya Oktober lalu.

Maryono memproyeksikan kredit yang diberikan Perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir 2015. Ia mengaku mempunyai target sampai dengan akhir tahun pertumbuhan kredit berada pada kisaran 18–19 persen.

Ia menyatakan pertumbuhan kredit masih cukup tinggi, karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah masih sangat besar. Perseroan melakukan kegiatan promosi bersama mitra pengembang pada daerah-daerah potensi penyerapan kebutuhan rumah tinggi.

“Langkah ini dilakukan perseroan sekaligus guna mendukung target pencapaian satu juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK. Respon masyarakat sangat tinggi atas program ini,” jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER