Jakarta, CNN Indonesia -- Perlambatan ekonomi global yang menyebabkan rendahnya harga komoditas perkebunan dan pertambangan, ditambah depresiasi nilai tukar rupiah tidak hanya menggerus daya beli masyarakat kecil di Indonesia. Kondisi tersebut juga menyusutkan kekayaan 50 konglomerat nasional versi Forbes Indonesia tahun ini.
Forbes mencatat, sepanjang tahun lalu jumlah kekayaan 50 orang pengusaha Indonesia mencapai US$ 102,22 miliar yang jika dirupiahkan dengan kurs Rp 13.788 per dolar setara dengan Rp 1.409 triliun.
Sementara tahun ini, harta gabungan 50 orang terkaya di Indonesia hanya mencapai US$ 91,99 miliar atau Rp 1.268 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya Budi dan Michael Hartono, kakak beradik pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan perusahaan rokok Djarum masih menduduki tahta tertinggi kelompok orang terkaya di Indonesia dengan jumlah aset US$ 15,4 miliar.
Sementara di posisi ke 50 dari daftar yang dirilis Majalah Forbes Kamis (3/12) ini, terdapat sosok Soetjipto Nagaria pendiri perusahaan properti Summarecon Agung dengan jumlah kekayaan US$ 400 juta.
Mayoritas TurunJika menilik satu per satu nilai kekayaan para konglomerat, diketahui mayoritas mengalami penyusutan harta kekayaan.
Tercatat sebanyak 34 orang pengusaha berkurang hartanya sepanjang tahun ini, termasuk Hartono bersaudara yang harus merelakan hartanya menguap US$ 1,1 miliar akibat bisnis bank dan rokok yang sedang redup.
Penurunan jumlah harta terbesar dialami oleh Susilo Wonowidjojo. Harta bos PT Gudang Garam Tbk tersebut tergerus US$ 2,5 miliar atau setara Rp 34,47 triliun seiring dengan merosotnya harga saham Gudang Garam sebesar 16,31 persen menjadi Rp 50.800 per saham dari sebelumnya Rp 60.700 per saham
year to date. Namun kondisi tersebut tak membuat posisi Susilo bergeser dari peringkat dua orang terkaya di Indonesia.
Sementara 15 orang yang berhasil meningkatkan jumlah hartanya ditengah kesulitan ekonomi antara lain Chairul Tanjung, Sri Prakash Lohia, Bachtiar Karim, Kusnan dan Rusdi Kirana, Murdaya Poo, Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan Soegiarto Adikoesoemo.
Hanya satu orang pengusaha yang menurut catatan Forbes tidak berubah jumlah hartanya, yaitu Low Tuck Kwong. Pria 67 tahun kelahiran Singapura yang menguasai delapan perusahaan tambang batubara di Indonesia ini memiliki kekayaan US$ 1,05 miliar, tidak berubah dibandingkan tahun lalu.
(gen)