Setelah Bangladesh, INKA Siap Ekspor ke Myanmar dan Sri Lanka

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2015 14:08 WIB
INKA tengah mengikuti tender pengadaan kereta dari Sri Lanka dan Myanmar setelah sebelumnya memenangkan tender sejenis ke Bangladesh tahun ini.
INKA tengah mengikuti tender pengadaan kereta dari Sri Lanka dan Myanmar setelah sebelumnya memenangkan tender sejenis ke Bangladesh tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Bandung, CNN Indonesia -- Produsen kereta pelat merah, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengatakan tengah menjajaki perluasan ekspor ke Sri Lanka dan Myanmar setelah sebelumnya memenangkan tender pengadaan kereta untuk Bangladesh pada tahun ini. Ekspor tersebut rencananya akan dilakukan tahun depan.

"Ekspornya ini dengan sistem tender. Kalau menang, rencananya kami akan segera mengekspor kereta penumpang sama seperti Bangladesh," jelas Direktur Komersial dan Teknologi Inka Yunendar Aryo Handoko di Bandung, Jumat (11/12).

Kendati demikian, ia masih belum tahu berapa unit kereta yang dibutuhkan serta negara-negara yang juga mengikuti tender penyediaan kereta ini. Ia mengaku kalau perusahaan memang tengah menggiatkan ekspor karena lebih menguntungkan dibanding penjualan di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tender eskpor itu kan nilainya besar, daripada yang belinya sedikit-sedikit dan kalau dapat sekaligus besar kan menguntungkan. Kami berharap bisa meningkatkan porsi penjualan ekspor dari angka di bawah 50 persen ke angka 50 persen terhadap penjualan total di tahun depan," tambahnya.

Sebagai informasi, tahun ini perusahaan menargetkan penjualan sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara tahun depan, manajemen INKA menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen menjadi Rp 1,69 triliun. Dengan kata lain, porsi penjualan ekspor Inka tahun depan bisa berkisar di angka Rp 845 miliar.

Tambah Tender Bangladesh

Di samping itu, manajemen INKA juga berharap dapat memenangkan tender penyediaan kereta penumpang sebanyak 250 unit di Bangladesh yang rencananya diumumkan pada Januari 2016 mendatang. Yunendar mengatakan kalau tender bernilai US$ 110 juta ini juga diperebutkan oleh produsen kereta asal China dan India.

"Tapi produsen asal China dan India yang ikut tender itu kemampuannya sama dengan kami, bukan produsen kereta yang sudah sangat canggih. Peluang masih ada," ujarnya.

Adanya tender baru ini nantinya bisa melengkapi penyediaan kereta sebelumnya ke Bangladesh sebanyak 150 unit dengan nilai US$ 72 juta, di mana pengiriman pertama akan dilakukan pada Februari 2016. Ekspor ini, ujarnya, dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp 300 miliar dengan tenggat waktu 31 Desember 2016.

Sebagai informasi, INKA mulai ekspor kereta api ke luar negeri sejak 1998 sebanyak 70 unit ke Thailand. Hal itu kemudian ditambah dengan mengekspor 50 unit pass coaches ke Bangladesh. Pada 2012, perusahaan mulai mengekspor well wagons ke Singapura dan power generating car dan pass coaches ke Malaysia. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER