Jelang Libur Natal, IHSG Berpotensi Dipengaruhi Holiday Mood

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 23 Des 2015 07:35 WIB
IHSG bisa melanjutkan tren penguatan seperti yang dialami beberapa hari terakhir, atau justru melemah karena investor mulai mengurangi transaksi jelang liburan.
IHSG bisa melanjutkan tren penguatan seperti yang dialami beberapa hari terakhir, atau justru melemah karena investor mulai mengurangi transaksi jelang liburan. (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan pada perdagangan Rabu (23/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada rentang support 4.480-4.495 dan resisten 4.525-4.538. Reza menilai indeks masih berpotensi melanjutkan penguatan setelah kemarin ditutup menguat 26,88 poin atau 0,6 persen menjadi 4.517,57 pada akhir sesi perdagangan.

“Adanya aksi beli menahan laju IHSG dari potensi penurunan. Akibatnya meski laju IHSG masih menyisakan utang gap di level 4.409-4.429, namun tampaknya IHSG belum akan ke area tersebut. Potensi kenaikan ini dapat terjaga bila aksi beli masih terjadi yang juga ditopang oleh masih positifnya laju bursa saham global,” ujar Reza dalam riset, dikutip Rabu (23/12).

Namun Reza mengingatkan meski perayaan Natal masih akan berlangsung pada Jumat di pekan ini, namun sikap pelaku pasar hampir mayoritas mulai mengurangi aktivitas transaksinya atau dengan kata lain mengalami holiday mood.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jelang libur nasional, membuat pelaku pasar cenderung keluar sementara waktu,” katanya.

Sementara terkait nilai tukar, Reza melihat rupiah diuntungkan dengan masih melemahnya laju dolar Amerika sehingga memberi kesempatan rupiah bertahan dalam tren positif.

“Diharapkan data-data yang muncul dapat direspons positif, laju rupiah dapat kembali mengalami kenaikan di atas target resisten Rp 13.868,” kata Reza.

Research Analyst Reliance Securites Lanjar Nafi menambahkan, sepanjang perdagangan kemarin rupiah memimpin penguatan terhadap dolar diantara mata uang negara berkembang lainnya.

“Paket kebijakan ke VIII di mana perusahaan swasta akan diizinkan untuk membangun kilang minyak selama mereka menjual produk akhir untuk PT Pertamina (Persero), serta dukungan pajak impor suku cadang penerbangan menjadi dorongan rasa optimis investor lokal di akhir tahun,” katanya.

Sayangnya, sentimen positif tersebut menurut Lanjar tidak mampu mengangkat kembali laju IHSG yang disebutnya telah terkonsolidasi pada area jenuh beli.

“Selain itu telah terjadi dead-cross dengan sinyal penguatan yang cukup terbatas dengan peluang cukup besar untuk kembali terkoreksi. Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 4.470-4.555,” kata Lanjar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER