Hari Ini IHSG Diprediksi Lanjutkan Tren Penguatan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2015 07:05 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.520-4.600 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.520-4.600 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12). (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Research Analyst Reliance Securites Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.520-4.600 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12) setelah pada penutupan perdagangan kemarin naik 34 poin (0,77 persen) ke level 4.557.

“Secara teknikal IHSG berhasil kembali menguat dengan break out resistance MA50 hingga mencapai kembali target bullish gartley harmonic pattern. Indikator stochastic terkonsolidasi di area cukup tinggi dengan momentum bullish dari Indikator RSI yang terlihat cukup tertekan. Sehingga potensi penguatan yang cukup besar kembali terjadi,” kata Lanjar dalam riset, dikutip Selasa (29/12).

Sementara Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4495-4538 dan resisten 4564-4578.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Secara tren terlihat adanya upaya untuk membuat IHSG tetap bertahan di zona hijaunya dan berpeluang kembali mengalami kenaikan,” kata Reza.

Namun, ia mengingatkan agar investor perlu juga mewaspadai sentimen negatif yang ada. Ia menyatakan jika pelaku pasar masih mempertahankan aksi belinya sehingga volume perdagangan pada IHSG dapat terjaga maka laju IHSG pun masih berkesempatan untuk bertahan di zona hijaunya.

“Namun demikian, tetap perlu mewaspadai imbas pelemahan bursa saham global serta tetap cermati akan posisi dan arah pada IHSG,” ujarnya.

Sementara terkait rupiah yang pada penutupan perdagangan kemarin bertengger di level Rp13.646 per dolar Amerika, Reza mengatakan hal tersebut berbanding terbalik dengan laju mata uang negara-negara lain yang justru melemah terhadap dolar.

“Penguatan Rupiah lebih karena adanya faktor teknikal untuk memanfaatkan kenaikan lanjutan sebelumnya meskipun tidak sepenuhnya didukung oleh sentimen yang ada,” katanya. Ia melanjutkan, meski laju rupiah masih dapat bertahan dari sentimen negatif terkait mulai berbalik naiknya laju dolar diharapkan animo pelaku pasar masih dapat bertahan sehingga membuat laju rupiah dapat bertahan di teritori positifnya. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.648-13.630. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER