Jelang MEA, Industri Tagih Janji Pemerintah Harga Gas Turun

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 10:02 WIB
Sebelumnya, pemerintah berjanji akan menurunkan harga jual gas untuk industri pada tahun depan guna meringankan beban pelaku usaha di tengah perlambatan ekonomi
Ilustrasi jaringan pipa gas untuk industri. (iStock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) menagih janji pemerintah untuk menurunkan harga gas per 1 Januari 2016 guna menjawab permasalahan daya saing industri nasional di era pasar bebas Asean.

Ketua FIBPG Achmad Safiun menuturkan hanya sebagian kecil pelaku industri nasional yang sudah siap menghadapi ketatnya persaingan di era Masyarakat ekonomi Asean (MEA). Sementara sebagian besar industri mengaku belum siap karena terkendala daya saing yang lemah akibat tingginya harga gas bumi.

"Hampir semua industri di Indonesia pengguna gas, anggota FIPBG itu 24 asosiasi industri. Makanya kami menagih janji pemerintah yang akan harga gas untuk industri per 1 Januari 2016 guna menghadapi MEA," ujar Achmad Safiun keapda CNN Indonesia, Kamis (31/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengakui, hampir semua industri saat ini dihadapkan pada kondisi sulit di tengah perlambatan ekonomi global dan domestik. Khusus di Indonesia, permasalahan daya saing yang rendah menambah deret masalah di tengah ketersediaan energi murah yang terbatas.

Menurutnya, harga gas bumi di Indonesia relatif lebih mahal dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Asean. Seperti di Malaysia, harga gas untuk indusyri di Negeri Jiran hanya sekitar US$4,5 per juta MMBTU atau jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia yang lebih dari US$9 per MMBTU.

"Kalau sudah masuk MEA, kalau harga gas di Malaysia cuma US$4,5 per MMBTU, saya khawatir daya saing industri kita akan tambah melorot. Apalagi kalau janji pemerintah molor," tuturnya.

Achmad Safiun menambahkan harga gas seharusnya sudah turun sejak akhir tahun lalu mengikuti harga minyak. Praktik ini lazim di negara lain, di mana pergerakan harga gas selalu dikaitkan dengan harga minyak bumi.

"Akhir tahun lalu harga minyak itu sekitar US$130-US$140 per barel kemudian terus turun dan kini menjadi di bawah US$30 per barel.Meskipun harga minyak anjlok, tetapi harga gas di Indonesia tetap bertengger di level yang tinggi," katanya.


Sebelumnya, pemerintah berjanji akan menurunkan harga jual gas untuk industri pada tahun depan guna meringankan beban pelaku usaha di tengah perlambatan ekonomi.

Untuk kontrak pembelian gas hulu di bawah US$8 per juta British Thermal Unit (MMBTU), harga jualnya turun sekitar US$1. Sedangkan untuk kontrak pembelian gas hulu di atas  US$8 per MMBTU, penurunan harganya bisa mencapai US$2. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER