Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah telah mengeluarkan penjaminan untuk seluruh kontrak pinjaman atau utang yang diajukan oleh PT Hutama Karya (Persero) dalam mendanai proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Jaminan tersebut membuat manajemen Hutama Karya (HK) lebih bersemangat mengebut pembangunan 24 ruas tol yang melintasi Sumatera.
Direktur Utama HK I Gusti Ngurah Putra mengatakan kini perseroan bisa lebih mudah mendapatkan suntikan dana dari pihak ketiga selain menantikan pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dijatah tahun ini sebesar Rp3 triliun. Putra mengaku untuk mengerjakan proyek senilai Rp34 triliun tersebut, HK tidak sanggup jika harus menggunakan ekuitas sendiri.
"Modal HK hanya Rp880 miliar saat dikeluarkan. Nilai proyeknya sendiri Rp34 triliun untuk tahap pertama aja. Tidak mungkin HK mampu," ujar Putra saat dihubungi, Kamis (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara ekonomi, menurutnya, tol Trans Sumatera sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pulau tersebut. Namun secara komersial proyek itu disebutnya memiliki nilai imbal balik investasi yang kecil sehingga dianggap tidak menarik jika dikerjakan oleh perusahaan swasta yang cenderung mengejar keuntungan.
Ia mencontohkan, trafik kendaraan harian yang akan melewati jalan tol Medan-Binjai masih jauh dari target Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) sekitar 17 ribu-18 ribu kendaraan per hari. Sedangkan untuk dianggap proyek menguntungkan, LHR di ruas tersebut harusnya mencapai 20 ribu kendaraan per hari.
"Jadi dari tingkat pengembalian (Internal Rate of Return) tidak akan masuk hitungan swasta karena terlalu banyak risiko jika dilepas ke pihak swasta," ujarnya.
"Tol ini sangat dibutuhkan, sementara secara finansial tidak layak, Jadi pemerintah tugaskan HK dan ada jaminan dari pemerintah," jelasnya.
Putra mengungkapkan untuk tahap awal pembangunan tol Trans Sumatera, perusahaannya telah menerima pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp1,7 triliun dengan tenor 25 tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun tol ruas Medan-Binjai sepanjang 16,6 kilometer (km) dan ruas tol Palembang-Simpang Indralaya sepanjang 22 km.
Sementara dalam penugasan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, HK diberikan mandat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggarap 24 ruas tol.
Untuk tahap pertama ruas jalan tol yang dikerjaana yakni ruas Medan-Binjai, ruas Palembang-Simpang Indralaya, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, ruas Pematang Panggang-Kayu Agung, ruas Palembang-Tanjung Api-api dan ruas Kisaran-Tebing Tinggi.
"Dari tahap satu yang delapan ruas, Pekanbaru-Dumai belum di-
groundbreaking. Rencananya memang Desember kemarin, tapi ada kendala. Semoga ini bisa
groundbreaking," jelasnya.
(gen)