Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta seluruh perusahaan pengelola sarana dan prasarana umum di Indonesia memperketat keamanan menyusul terjadinya serangan teror di sekitar Gedung Sarinah Thamrin Jakarta, siang ini.
Menurut Jonan, prasarana transportasi publik seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api adalah objek vital, sekaligus tempat berkumpul banyak orang. Begitu juga dengan sarana transportasi publik seperti pesawat udara, kapal laut, dan kereta api.
“Harus dipastikan keamanan fasilitas transportasi publik dari ancaman apa pun, terutama ancaman teror yang selalu menyasar tempat-tempat konsentrasi massa,” ujar Jonan, Kamis (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) menginstruksikan peningkatan kewaspadaan semua unsur yang terlibat dalam pengamanan fasilitas transportasi publik, baik oleh organ pengamanan internal maupun oleh aparat kepolisian dan TNI yang diperbantukan.
“Kewaspadaan tidak boleh mengendur selama 24 jam penuh, baik dalam bentuk pengamanan terbuka ataupun tertutup,” tegasnya.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi menyatakan perusahaan telah menginstruksikan General Manager 13 bandara yang dikelolanya untuk melakukan instruksi sang menteri.
“Bandara Soekarno-Hatta dan bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II sejak akhir tahun lalu berstatus kuning dalam artian pengamanan telah diperketat. Terkait dengan kejadian hari ini, telah diinstruksikan kepada seluruh bandara agar semakin intensif berkoordinasi dengan TNI dan Polri,” jelasnya.
Bentuk peningkatan koordinasi keamanan tersebut dilakukan dengan meningkatkan frekuensi patroli pengamanan untuk menyisir area publik, area parkir, dan memeriksa kendaraan secara acak.
“Di Bandara Soekarno-Hatta operasional penerbangan masih berjalan normal baik itu rute domestik maupun internasional. AP II dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjaga kelancaran operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang utama Indonesia,” jelas Budi Karya Sumadi.
Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, selain
Aviation Security juga bersiaga sebanyak 150 personil Polri dan 332 personil TNI untuk menjaga keamanan bandara yang merupakan salah satu objek vital nasional. Di samping itu, juga dioperasikan sekitar 1.500 CCTV untuk melakukan pemantauan selama 24 jam.
(gen)