Harga Minyak Anjlok, BLTA Fokus Garap Pengiriman Bahan Kimia

CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2016 12:17 WIB
Di tengah ancaman pelemahan harga minyak dunia, Berlian Laju optimistis katalis tersebut malah akan mendukung kinerja perseroan tahun ini.
Sejumlah kapal tanker berada di perairan dekat instalasi penyulingan minyak di kawasan industri Jurong, Singapura, Sabtu (22/11). Jurong adalah pintu masuk impor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Indonesia. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) optimistis fenomena pelemahan harga minyak mentah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, tak akan menggangu bisnis perseroan di sektor jasa pengiriman barang melalui jalur laut.

Berangkat dari hal tersebut, manajemen BLTA akan tetap berfokus pada jasa pengiriman produk kimia (chemical), bukan pada produk minyak dan gas bumi (migas).  

“Kami sendiri masih berfokus ke pengiriman chemical dan belum ada rencana menambah pengiriman minyak. Jadi porsi mayoritas masih di chemical dan akan terus dipertahankan,” ujar Direktur Utama Berlian Laju Tanker Siana Anggraeni Surya usai paparan publik di Jakarta, Senin (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, sampai dengan kuartal III 2015 porsi jasa pengiriman produk migas yang digarap Berlian Laju hanya mencapai 5,71 persen.

Sedangkan untuk jasa pengiriman produk chemical, kata Siana proposinya tercatat mencapai 94,13 persen disusul jasa pengiriman produk jasa lain yang mencapai 0,17 persen.

Oleh karena itu ia meyakini pelemahan harga minyak malah akan menjadi katalis positif guna menekan biaya penggunaan solar sebagai sumber bahan bakar kapal Laju Berlian.

"Pelemahan harga minyak (justru) positif karena beban bahan bakar kami menurun,” ujar Siana.

Untuk diketahui, beban pelayaran atau voyage expense perseroan dalam sembilan bulan pertama 2015 terpantau turun 35,4 persen menjadi US$69,65 juta dari US$107,89 juta pada periode yang sama 2014.

Sementara untuk pendapatan perseroan hingga akhir kuartal III 2015, tercatat hanya mencapai US$207,21 juta, turun 13,4 persen dibandingkan capaian sembilan bulan pertama 2014 di angka US$239,26 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER