Harga CPO Anjlok Gerus Ekspor Sawit Indonesia

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 07:02 WIB
Nilai ekspor minyak sawit Indonesia tahun lalu hanya mencapai US$18,64 miliar atau turun 11,67 persen dibandingkan tahun 2014, US$21,1 miliar.
Seorang pekerja mengumpulkan tandan buah sawit di Pelalawan, Riau, Selasa (22/9). (Antara Foto/Regina Safri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan anjloknya harga minyak sawit (CPO) global menggerus nilai ekspor minyak sawit Indonesia.

Tercatat, nilai ekspor minyak sawit Indonesia tahun lalu hanya mencapai US$18,64 miliar atau turun 11,67 persen dibandingkan tahun 2014, US$21,1 miliar. Padahal, secara volume, ekspor CPO dan turunannya mengalami peningkatan.

“Ekspor minyak sawit (2015) adalah 26,4 juta ton. Volume ekspor itu bahkan naik cukup bagus, 21 persen jika dibandingkan ekspor 2014, 21,76 ton,” ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono di Jakarta, Rabu (20/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko mengungkapkan tahun lalu harga CPO terus tertekan karena dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak mentah dunia. Selain itu, perlambatan ekonomi China dan perekonomian Eropa yang mengalami stagnasi juga menjadi faktor penyebab penurunan harga CPO global.

Gapki mencatat harga rata-rata per bulan CPO global 2015 hanya berada di angka US$614,2 per metrik ton atau anjlok 25 persen dibandingkan harga rata-rata per bulan tahun sebelumnya, US$818,2 per metrik ton.

Tahun ini, harga CPO diperkirakan akan ada di kisaran US$550 – US$600 per metrik ton bahkan cenderung turun. Sementara volume ekspor minyak sawit Indonesia diperkirakan datar bahkan bisa turun akibat adanya program mandatori biodiesel pemerintah.

“Kalau konsumsi biodiesel dalam negeri ditargetkan sampai 4 juta ton ya ekspor kita kemungkinan akan sedikit turun karena biodiesel mengambil porsi ekspor (minyak sawit),” ujarnya.

Lebih lanjut, Joko menyebut India, negara-negara di Uni Eropa dan China sebagai pengimpor minyak sawit Indonesia terbesar tahun lalu. Volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India sepanjang 2015 tercatat 5,8 juta ton atau naik 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 5,1 juta ton.Sementara, ekspor minyak sawit ke negara-negara di Uni Eropa mencapai 4,23 juga ton atau naik 2,6 persen dibandingkan tahun 2014.

Volume ekspor minyak sawit ke China tahun lalu secara mengejutkan juga mengalami kenaikan. Tercatat, permintaan ekspor minyak sawit ke China melonjak 64 persen dari 2,43 juta ton pada tahun 2014 menjadi 3,99 juta ton.

“Ekspor ke China, yang dua tahun lalu mengalami penurunan, tahun lalu juga mencatatkan pertumbuhan positif,”  ujar Joko.

Selain China, kenaikan permintaan minyak sawit yang cukup signifikan juga dibukukan oleh Amerika Serikat (AS) yang naik 59 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 758, 55 ribu ton.
Ekspor minyak sawit ke Pakistan juga membukukan kenaikan 32 persen menjadi 2,19 juta ton. Sementara permintaan minyak sawit Indonesia di Timur Tengah tahun lalu mengalami penurunan sebesar 8 persen atau dari 2,29 juta ton pada 2014 menjadi 2,11 juta ton. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER