Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi minggu ketiga Januari 2016 konsisten berada di level 0,75 persen.
Angka ini diketahui lebih tinggi dibandingkan Januari 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.
“Sampai minggu ketiga (inflasi) sudah kita ikuti. Berdasarkan survey yang kita lakukan di Januari ini (inflasi) kira-kira 0,75 persen. Konsisten dengan (inflasi) minggu pertama dan minggu kedua,” tutur Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di kantor pusat BI, Jakarta, Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan, jika dibandingkan laju inflasi pada bulan-bulan sebelumnya Januari tahun ini laju inflasi terbilang cukup tinggi.
Di mana faktor pendorongnya masih dikarenakan eskalasi pada harga komponen pangan bergejolak (
volatile food).
“Khususnya yang terkait dengan produk hortikultura yang bumbu-bumbuan, cabai merah dan bawang merah tetapi untuk daging ayam dan telur ayam juga memberi tekanan,” kata Agus.
Mengutip Data Badan Pusat Statistik (BPS) paling akhir, harga komoditas cabai dan bawang merah telah mengalami mengalami kenaikan sejak Desember 2015.
Bulan lalu, kenaikan harga kedua komoditas tadi tercatat mencapai 43 persen dan 36 persen.
Tak ayal, cabai dan bawang merah menjadi pemicu utama inflasi dari kelompok makanan.
(dim)