Palembang, CNN Indonesia -- Investor Singapura akan menanamkan modal Rp80 miliar untuk membangun pembangkit listrik bioenergi berkapasitas 10 MW di Palembang, Sumatera Selatan. Pembangkit itu rencananya akan mengolah rumput gajah menjadi sumber energi listrik.
Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan Bidang Perubahan Iklim, Najib Asmani mengatakan, perusahaan listrik asal Singapura itu rencananya akan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam bahan baku, antara lain rumput gajah yang kemudian dikelola menjadi sumber energi listrik.
Menurut Najib, investor asal negera tetangga itu sudah menyatakan siap, baik dari sisi pembiayaan maupun pelaksanaanya. Karenanya, dalam waktu dekat akan ada penandatanganan kerja sama antara Pemda Sumatera Selatan dengan perusahaan asal Singapura itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan pembangkit listrik itu cukup besar manfaatnya bagi daerah terutama untuk menerangi masyarakat sekitar," ujarnya, Senin (25/1).
Namun, lanjut Najib, yang terpenting dari proyek pembangkit listrik Singapura ini adalah pemanfaatan lahan tak terpakai. Menurutnya, hutan Sumsel masih cukup luas untuk dimanfaatkan untuk pengadaan bahan baku bioernergi, terutama areal yang sudah terbakar.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Mukti Sulaiman saat rapat rencana investasi bioenergi beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya menyambut baik investor yang akan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami kembali.
Lahan kosong itu akan ditanami berbagai jenis tanaman atau sumber bahan bioenergi.