Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) menyatakan siap memasok komponen bagi pesawat N-219 yang akan dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) selambat-lambatnya mulai 2017.
Ketua Inacom Andi Alisjahbana mengatakan kalau asosiasi baru bisa memenuhi 40 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi N-219. Inacom sendiri berupaya bisa memenuhi 60 persen komponen N-219 di saat pesawat itu mulai mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan diproduksi secara komersil pada 2017 mendatang.
"Kami memang sedang mengembangkan macam-macam komponen yang kira-kira bisa diproduksi, karena N-219 ini program nasional. Masih banyak sekali tahapannya sehingga nanti
qualified begitu dapat sertifikasi 2017 nanti," jelas Andi di Jakarta, Senin (25/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau badan pesawat N-219 yang sudah bisa diproduksi langsung oleh PTDI merupakan TKDN yang utama. Untuk itu, asosiasi yang memiliki 31 perusahaan anggota ini berharap bisa fokus mengembangkan komponen interior dan eksterior pesawat dengan bahan baku seperti karet dan kaca.
"Padahal kan komponen yang terbuat dari karet harusnya bisa disediakan oleh industri dalam negeri. Anggota kami juga bisa menyediakan komponen interior tapi hanya beberapa," tambahnya.
Kendati fokus di pengembangan N-219, Andi mengatakan kalau Inacom tidak mengesampingkan agenda lainnya. Dalam jangka waktu dekat, ia berharap asosiasi juga bisa menyediakan komponen bagi alat transportasi lain yang spesifikasinya hampir sama dengan penggunaan di pesawat terbang.
"Beberapa transportasi pasti butuh pembaruan dua atau tiga tahun sekali, pasti ada penggantian interior dan lainnya. Kenapa tidak kami sediakan saja selagi masih bisa," ujar Andi.
Sebagai informasi, pesawat N-219 yang tengah dikembangkan PTDI memiliki kapasitas angkut 19 penumpang. Pemerintah sendiri menganggarkan Rp400 miliar untuk pengembangan pesawat berbaling-baling tersebut.