Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia memperbaharui sejumlah upaya kerjasama dengan Timor Leste, termasuk yang bergerak di sektor energi dan ekonomi.
Peningkatan kerja sama antar kedua negara dilakukan pada saat Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria de Araujo di Dili, Selasa (26/1)."Saya yakin Timor Leste juga memiliki komitmen yang sama dengan Indonesia," ujar Jokowi, Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal kerja sama di bidang energi, terang Jokowi sedianya kedua negara telah menemui kesepakatan dan akan merealisasikan beberapa kerjasama seperti di sektor hilir minyak dan gas bumi (downstream) antara Pertamina dan Timor GAP EP, potensi kerjasama di hulu upstream migas dan energi terbarukan, hingga upaya penyembangunan (interkoneksi) jaringan suplai listrk.Selain itu, Jokowi pun menyambut baik kerjasama pengelolaan LNG antara Timor GAP EP dan LNG Badak. "Indonesia siap membantu Timor Leste membangun kilang LNG", kata Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi mitra utama dalam penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan.
"Saya akan mendorong pembangunan distribution center di Atambua untuk memberi pelayanan khusus bagi Timor Leste," kata Presiden.
Kerjasama Penerbangan
Selain bidang energi dan kesehatan, Jokowi juga memastikan akan menguatkan konektivitas udara dengan menambah jumlah penerbangan maskapai Indonesia ke Timor Leste.Tak hanya itu, Indonesia juga siap membantu peningkatan jumlah pilot dan kru pesawat dan mendorong pembangunan maskapai nasional Timor Leste.Pun Presiden menekankan mengenai peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang terus menjadi bagian dari pembangunan Timor Leste.Seperti diketahui, sepanjang 2011-2015 telah tercatat pembangunan infrastruktur Timor Leste, berupa jalan, jembatan, bandara, dan gedung-gedung pemerintahan oleh BUMN dan swasta Indonesia dengan total nilai sebesar US$344 juta.Tahun ini, lanjut Presiden, total proyek infrastruktur yang akan dikerjakan di Timor Leste mencapai Rp7 triliun. (dim/dim)