Laba Bersih Waskita Karya Tembus Rp1 Triliun pada 2015

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 15:02 WIB
Manajemen Waskita Karya menyatakan pendapatan perseroan pada 2015 mencapai angka Rp14 triliun, atau naik 36,10 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan layang di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan bahwa laba perseroan pada 2015 mencapai Rp1 triliun atau naik dua kali lipat dari capaian 2014 di angka Rp501 miliar karena ditopang proyek proyek infrastruktur pemerintah.

Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan pendapatan perseroan pada 2015 mencapai angka Rp14 triliun, atau naik 36,10 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp10,28 triliun.

“Kebanyakan masih dikontribusi dari pendapatan jasa konstruksi,” ujarnya singkat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahun ini, Tunggul optimistis perseroan mampu mencapai peningkatan pendapatan dan laba bersih hingga dua kali lipat. Pasalnya, ia mengaku manajemen yakin perolehan kontrak pada 2016 bisa melonjak hingga Rp60 triliun dari capaian Rp40 triliun di 2015.

“Kami optimistis tahun ini bisa tumbuh dua kali lipat, baik pendapatan maupun laba bersih,” katanya.

Sekadar informasi, sebelumnya Waskita Karya juga menggarap proyek pembangunan jaringan listrik. Pada Oktober 2015, perseroan meneken kontrak pembangunan jaringan listrik di Sumatera dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Proyek yang termasuk dalam kontrak tersebut adalah paket 1 jaringan listrik dengan trase New Aur Duri, Jambi ke Pranap, Riau sepanjang 250 km dengan nilai konstruksi Rp 3,8 triliun. Kemudian, paket 2 jaringan listrik dengan trase Pranap, Riau ke Perawang, Riau sepanjang 160 km dengan nilai konstruksi Rp 2,8 triliun. Secara total, nilai 2 paket tersebut mencapai Rp 6,6 triliun.

Adapun periode pelaksanaan konstruksi ditargetkan menghabiskan waktu tiga tahun mulai dari pembebasan tanah, konstruksi, sampai operasi.

Sementara dari segi pendanaan, Waskita Karya diketahui sedang menjajaki penerbitan obligasi Rp2 triliun pada semester I 2016. Lebih lanjut penerbitan itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang senilai total Rp 5 triliun.

Waskita Karya bakal menggunakan laporan keuangan Desember 2015 sebagai valuasi penerbitan PUB. Nantinya, emisi obligasi itu akan menjadi salah satu sumber belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini yang dipatok hingga Rp10 triliun.

Di sisi lain, manajemen juga bersiap melego 10 persen saham anak usahanya, PT Waskita Beton Precast melalui skema divestasi, sebelum melepas 35-40 persen lainnya ke lantai bursa melalui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Tunggul mengatakan divestasi 10 persen saham anak usaha tersebut dilakukan karena dinilai akan baik bagi perusahaan sebelum IPO. Sayangya, ia enggan menjelaskan alasan tersebut lebih lanjut.

“Ya, memang kami akan melakukan divestasi Waskita Beton. Rencananya kuartal I ini, sebelum IPO,” ujarnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER