Dorong UKM Indonesia, Uni Eropa Gelontorkan Rp150 Miliar

Antara | CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2016 23:55 WIB
Delegasi Uni Eropa mengucurkan anggaran sebesar EU10 juta atau setara Rp150 miliar untuk membantu para pelaku usaha di enam provinsi Indonesia.
Pekerja konveksi membentangkan bahan kain yang akan dijadikan pakaian jadi di usaha kecil menengah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Delegasi Uni Eropa mengucurkan anggaran sebesar EU10 juta atau setara Rp150 miliar untuk membantu para pelaku usaha di enam provinsi Indonesia.

Di mana keenam provinsi tadi meliputi Maluku, Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


"Anggaran ini disediakan untuk membantu pemberdayaan para pelaku usaha dari enam provinsi tersebut. Bantuannya berupa modal usaha," kata Manajer Program Delegasi Uni Eropa Untuk Indonesia dan Brunei Darusalam Nur Isravivani di Ambon, Jumat (12/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur mengungkapkan, pengelolaan dan penyaluran bantuan tadi akan ditangani Regional Economic Development Institute (REDI) Universitas Trunojoyo melalui program Centre for Investment and Trade Advisory (CITRA).

Ia mengatakan, dana bantuan sendiri bisa dimanfaatkan untuk mendukung keuangan pengusaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lainnya.

"Para pelaku usaha di enam provinsi yang ingin memperoleh bantuan modal usaha dapat memasukan proposalnya melalui Redi untuk diseleksi. Dana ini juga dapat dimanfaatkan oleh LSM dan lembaga non pemerintah," ujarnya.

Nur menambahkan, CITRA merupakan program inisiatif Uni Eropa guna mendukung aksi-aksi inovatif berskala kecil dari para pelaku non pemerintah bertujuan memperkuat kapasitas lembaga otoritas daerah.

"Karena itu kami berharap para pelaku usaha di Maluku maupun lembaga non pemerintah dapat memanfaatkan dana bantuan yang disediakan Uni Eropa tersebut guna membangun jejaring antarpelaku usaha lokal, nasional dan asing dalam mempromosikan iklim investasi dan perdagangan lebih baik untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur," katanya.

Selain itu, program tersebut juga bertujuan untuk memperkuat kamar Dagang dan Industri (Kadin) Maluku melaksanakan fungsinya sebagai penyedia informasi investasi dan perdagangan, serta meningkatkan kapasitasnya untuk terlibat dalam advokasi dan pembuatan kebijakan ekonomi lokal di sektor perdagangan dan investasi.

Nur mengungkapkan, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat pada tahun 2014 Uni Eropa tercatat sebagai negara penyalur bantuan terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi 3,8 miliar dola AS.

Dalam bidang kerja sama pembangunan Uni Eropa menjadi salah satu mitra penting Indonesia dengan berbagai program hibah di antaranya di bidang pendidikan, perdagangan dan investasi.

Kerja sama Uni Eropa tidak hanya untuk program bantuan teknis dengan Kementerian atau lembaga-lembaga pemerintah di tingkat pusat dan daerah, tetapi juga program inisiatif skala kecil yang digagas oleh organisasi masyarakat madani seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, LSM serta organisasi buruh. (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER