Pertamina Tawarkan Konsep Konsinyasi BBM ke Pengusaha SPBU

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 17:06 WIB
Mekanisme konsinyasi menguntungkan  pengusaha SPBU karena memperoleh kepastian pasokan BBM dari Pertamina ditambah pemasukan dari titip jual BBM tersebut.
Mekanisme konsinyasi menguntungkan pengusaha SPBU karena memperoleh kepastian pasokan BBM dari Pertamina ditambah pemasukan dari titip jual BBM tersebut. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) bakal menawarkan mekanisme konsinyasi untuk seluruh bahan bakar minyak (BBM) yang dijualnya melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Untuk tahap awal, penerapan skema ‘titip-jual’ ini akan diujicoba Pertamina di lima SPBU di Jakarta.

"Ini mau diujicoba dulu. Kalau sudah roll out baru diterapkan," ujar Vice President Fuel Retail Pertamina Muhammad Iskandar di Jakarta, Rabu (17/2).

Iskandar mengungkapkan alasan perseroan menerapkan mekanisme tersebut dalam penjualan produk BBM adalah untuk mengoptimalkan bisnis perseroan di sektor hilir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mampu menekan biaya penyewaan fasilitas tangki timbun, Iskandar menyebut penerapan mekanisme konsinyasi juga efektif untuk meningkatkan cadangan operasional BBM Pertamina yang saat ini baru berada di angka 18 hari sampai 22 hari.

Sementara keuntungan yang bakal dinikmati para pemilik SPBU menurutnya adalah mendapatkan kepastian pasokan BBM untuk SPBU yang dioperasikannya sekaligus mendapat keuntungan tambahan dari setiap liter penjualan BBM dengan mekanisme konsinyasi.

"Jadi ke depan kan pengusaha tidak perlu beli BBM ke kita (Pertamina) karena pemilik SPBU cukup menyediakan tangki timbun dan akan memperoleh fee atas penjualan BBM Pertamina ke masyarakat. Sementara BBM yang ditaruh itu punya Pertamina," imbuhnya.

Teknis Pelaksanaan

Terkait mekanisme konsinyasi, Iskandar bilang sejatinya penerapan mekanisme ini tidak akan mengalami hambatan yang berarti seperti halnya ketika membangun fasilitas SPBU baru.

Sebab kata dia, untuk menerapkan mekanisme konsinyasi para pengusaha sudah tidak perlu lagi melakukan banyak modifikasi pada setiap fasilitas SPBU yang dimiliki, begitu pun menambah lahan dalam rangka meningkatkan volume tangki penyimpanan.

"Monitoring-nya ya pakai RFID (Radio Frequency Identificator) yang sudah terpasang di SPBU. Itu best practice internasional. Jadi harus ke sana arahnya," ucap Iskandar.

Menanggapi rencana ini, Ketua Dewan Pimpinan Daerah III Hiswana Migas Juan Tarigan menyambut baik rencana penerapan konsinyasi di dalam penjualan BBM.

Juan mengatakan untuk segera merealisasikan rencana tersebut pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pertamina dalam rangka memenuhi persyaratan atas standarisasi SPBU.

"Memang itu ada tahapan, dari sisi SPBU juga mempersiapkan sarana prasarananya, apakah itu ATG, sistem standar operasional prosedur begitu. Nah ini memang sedang dibahas baik internal Pertamina, kami tunggu seperti apa," katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER