Januari 2016, Astra Agro Jual 74 Ribu Ton CPO

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 15:39 WIB
Volume penjualan CPO Astra Agro mencapai 74 ribu ton sepanjang Januari 2016, atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Petani menata tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perkebunan sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk mencatatkan penaikan volume penjualan kelapa sawit curah (crude palm oil/CPO) di tengah pelemahan harga jual rata-rata.

Investor Relations Astra Agro Rudy Limardjo menyatakan sampai dengan Januari 2016, produksi CPO Astra Agro mencapai 124 ribu ton atau turun sebesar 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 127 ribu ton.

“Hal ini seiring dengan turunnya produksi tandan buah segar (TBS) Astra Agro sebesar 5,1 persen atau mencapai 376 ribu ton dibandingkan tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, penurunan produksi tersebut terjadi pada wilayah Sumatera dan Sulawesi yang masing-masing turun sebesar 15,6 persen dan 2,2 persen

“Sampai dengan Januari 2016, volume penjualan CPO Astra Agro mencapai 74 ribu ton atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.

Penjualan Olein, lanjut Rudy, juga meningkat dan mencapai 41 ribu ton. Harga jual rata-rata CPO Astra Agro pada bulan Januari 2016 adalah Rp 6.226 per kilogram atau turun 21,0 persen dari periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp 7.882 per kilogram.

“Sedangkan harga jual rata-rata kernel juga turun 12,9 persen pada periode yang sama dari Rp4.625 per kilogram, menjadi Rp 4.028 per kilogram,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini perusahaan perkebunan milik Grup Astra tersebut berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) dengan nilai mencapai Rp4 triliun untuk membayar utang.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen Astra Agro menyatakan bermaksud untuk menerbitkan tidak lebih dari 450 juta saham baru dan mengestimasikan bahwa dana yang akan diperoleh sekitar Rp 4 triliun.

“PT Astra International Tbk telah mengindikasikan niatnya untuk melaksanakan HMETD miliknya menjadi saham yang mewakili 79,68 persen dari Saham Baru dan bertindak sebagai pembeli siaga untuk sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD,” tulis manajemen, dikutip Kamis (25/2).

Dari sisi kinerja keuangan, laba bersih Astra Agro pada tahun 2015 anjlok 75,28 persen menjadi Rp619 miliar dari Rp2,5 triliun pada periode yang sama tahun 2014.

Kinerja perusahaan yang lesu pada tahun 2015 tersebut disebabkan oleh beberapa hal, pertama adalah penurunan penjualan CPO sehingga menyebabkan pendapatan Utama Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 19,93 persen menjadi Rp13,06 triliun dari Rp16,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, terdapat kerugian kurs yang sangat besar pada tahun 2015 yaitu mencapai Rp580,37 miliar. Jumlah itu naik dari rugi kurs Rp126,68 miliar pada 2014 (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER